Hingga April 2024, PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 6,36 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil mengamankan kontrak baru sebesar Rp 6,35 triliun hingga April 2024. Kontrak anyar tersebut masih didominasi oleh proyek pemerintah sebanyak 57,45%. 

Sekretaris Perusahaan PTPP, Bakhtiyar Efendi mengatakan, total perolehan kontrak baru PTPP sampai dengan April 2024 adalah Rp 6,35 triliun, dengan segmentasi proyek berdasarkan kepemilikan proyek pemerintah  (57,45%), BUMN (24,23%), dan swasta (18,32%).

“Adapun segmentasi berdasarkan lini bisnis adalah Gedung (42,86%), Jalan atau Jembatan (41,85%), SDA (4,33%), EPC (2,74%), lain-lain (8,22%),” ungkap Bakhtiyar, kepada Kontan.co.id, belum lama ini. 


PTPP juga tengah mengincar sejumlah proyek-proyek yang bisa didapatkan di kuartal kedua ini. Tanpa menyebutkan secara detail, Bakhtiyar menyebutkan proyek-proyek tersebut 30%-35% di antaranya berasal dari lini bisnis gedung, 50%-60% proyek infrastruktur, dan 5%-6% proyek EPC. 

Baca Juga: Hingga Kuartal I 2024, Midi Utama Indonesia (MIDI) Telah Serap Capex Rp 344 Miliar

Pada tahun ini PTPP menargetkan nilai kontrak sebesar Rp 32 triliun. Angka tersebut masih akan ditopang oleh 40% proyek BUMN, 38% proyek pemerintah, dan 22% proyek swasta. Adapun, lini proyeknya mencakup 53% proyek Infrastruktur, 34% proyek Gedung, dan 13% proyek EPC.

Sedangkan dari sisi kinerja keuangan, PTPP memproyeksikan pendapatan tahun ini akan tumbuh sekitar 10%-15% secara tahunan. 

Untuk mencapainya, PTPP akan lebih berfokus memperkuat core business perusahaan di sektor konstruksi terutama di segmen infrastruktur dan gedung, serta lebih selektif dan divestasi. 

“Target pendapatan tahun 2024 ditopang oleh segmen jasa konstruksi (56%), Peralatan (18%), EPC (16%), dan lainnya (10%),” tandasnya. 

Melansir laporan keuangan, pendapatan dan laba PTPP kompak naik di tiga bulan pertama tahun 2024.

Baca Juga: Ekspor Meningkat, Bumi Resources (BUMI) Optimistis Target Bisnis Tahun Ini Tercapai

PTPP mengantongi pendapatan usaha Rp 4,61 triliun di kuartal I 2024. Ini naik 5,6% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 4,36 triliun.

Alhasil, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 94,6 miliar pada akhir Maret 2024. Ini melonjak 176,4% YoY dari Rp 34,221 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi