Hingga April, Investree salurkan pembiayaan syariah Rp 25 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Investree Radhika Jaya (Investree) perusahaan peer to peer (p2p) lending mencatat penyaluran pembiayaan syariah Rp 25 miliar. Jumlah itu dihitung dari November tahun lalu hingga April 2018.

Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, penyaluran pembiayaan tersebut terdiri dari invoice financing sekitar Rp 20 miliar, sedangkan Rp 5 miliar pembiayaan kepada pedagang online yang bekerjasama dengan marketplace seperti Tokopedia dan Lazada.

“Portofolio syariah Rp 25 miliar itu, data sampai akhir April 2018. Produk syariah kami ada yang basisnya dari invoice dan juga pembiayaan modal kerja kepada pedagang online. Hal ini sebagai langkah awal untuk ekspansi produk syariah,” kata Adrian kepada Kontan.co.id, Senin (28/5).


Invoice financing merupakan pendanaan dengan cara menjaminkan tagihan yang sedang berjalan sebagai sumber pembayaran pinjaman bagi si borrower. Dalam hal ini, lender akan memberikan pinjaman dana berupa modal kerja kepada borrower yang memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan-perusahaan besar.

Nantinya, tagihan yang dimiliki oleh borrower akan menjadi dasar pinjaman dan dibayarkan oleh klien lender.

Sementara itu sampai akhir tahun, Investree menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan syariah sekitar Rp 200 miliar. Startegi untuk memenuhi target tersebut adalah berkolaborasi dari sisi pendanaan dengan Bank BPD Sumatra Utara (Bank Sumut), Bank Amar Indonesia dan multifinance.

Hingga April 2018, Investree telah mencatatkan jumlah investor sekitar 2.000 orang. Sedangkan jumlah peminjam yaitu sekitar 3.000 orang, dimana sekitar 95% peminjam syariah berasal dari pengusaha menengah dan sisanya pedagang online.

Rata-rata peminjam berasal dari kota besar di Indonesia yang dekat dengan kegiatan industri, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Selain itu, menyasar kota-kota lain, yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sedangkan di luar Jawa, perusahaan menyasar Sumatra Utara dengan menggandeng Bank Sumut dan berencana memperluas sampai ke Bali. Meski demikian, investari terbantu penyebaran pembiayaan lewat transaksi di Tokopedia.

Investree memfasilitasi pembiayaan syariah maksimal 80% dari nilai invoice atau maksimal Rp 2 miliar untuk setiap invoice. Jangka waktu pembiayaan syariah akan disesuaikan dengan jatuh tempo invoice atau maksimum enam bulan disertai dengan pertimbangan dan analisis dari Investree.

Kegiatan pembiayaan ini bebas dari riba maupun bunga, hanya biaya administrasi yang kompetitif berdasarkan sistem credit scorsing modern dan prinsip syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi