KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga April tahun ini, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan berhasil mencatat produksi dan penjualan benih kecambah kelapa sawit sebanyak 9,46 juta butir. Dari total produksi dan penjualan tersebut, produksi dan penjualan benih kelapa sawit pada Januari mencapai 2,63 juta butir, pada Februari tercatat 2,12 juta butir, pada Maret sebesar 2,5 juta butir, dan pada April sebesar 2,2 juta butir. Dirketur PPKS Medan Hasril Hasan Siregar mengatakan, produksi dan penjualan benih kelapa sawit ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun yang lalu. Pasalnya, rata-rata produksi dan penjualan benih kelapa sawit ini hanya sekitar 1,5 juta butir per bulannya.
Hasril bilang, peningkatan permintaan tersebut dikarenakan program peremajaan yang sedang menggeliat. Ditambah, harga sawit yang sedang baik. "Permintaan benih sawit meningkat karena adanya program peremajaan. Tak hanya karena program pemerintah, perusahaan swasta juga petani melakukan peremajaan karena pohon sawit kita banyak yang sudah tua atau di atas 25 tahun. Harga yang baik juga menjadi efek psikologis kepada petani untuk menanam sawit," terang Hasril kepada Kontan.co.id, Selasa (15/5). Melihat perkembangan hingga April ini, Hasil tidak menampik bila terdapat kemungkinan PPKS Medan akan mengubah target produksi dan penjualan yang ditetapkan. Pasalnya, di awal tahun target produksi dan penjualan benih yang ditetapkan hanya berkisar 23 juta butir. Target ini meningkat dari produksi dan penjualan tahun sebelumnya yang sekitar 21 juta butir. "Mungkin bisa naik menjadi 25 juta butir, tetapi itu perlu rapat manajemen lagi," kata Hasril. Sementara itu, khusus untuk program peremajaan kebun rakyat yang direncanakan seluas 185.000 ha tahun ini membuat permintaan benih sawit meningkat. Hasril bilang untuk program peremajaan tersebut dibutuhkan 30 juta kecambah benih atau sekitar 27 juta bibit siap tanam. Menurut Hasril, belum ada jaminan bibit yang diproduksi bisa terserap untuk program peremajaan kebun rakyat. Namun, dia optimistis produksi benih PPKS Medan dapat terserap seluruhnya. "Melihat situasi dan kondisi di lapangan, itu akan terserap. Petani atau perusahaan pun akan menyerap, mereka akan melakukan peremajaan walaupun tidak dengan program pemerintah," tambahnya. Meski begitu, Hasril bilang PPKS Medan bersama dengan penangkar dan waralaba bibit yang bekerja sama dengan PPKS bisa menyiapkan bibit siap tanam hingga 10 juta butir.
Di mana 5 juta dari bibit tersebut diproduksi oleh PPKS Medan, dan 5 juta lainnya diproduksi oleh penangkar dan waralaba yang bekerja sama dengan PPKS. Untuk mempercepat penyediaan bibit ini, Hasril pun meminta pemerintah supaya penangkar maupun waralaba dibantu oleh dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, tak hanya itu petani juga harus dibantu dari aspek kelegalan tanah. "Tapi saya lihat pemerintah sudah berupaya untuk mempermudah program peremajaan perkebunan rakyat ini," tandas Hasril. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto