Hingga April, SSIA baru jual lahan 6,9 ha



JAKARTA. Hingga akhir April 2015, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berhasil mencatatkan penjualan lahan 6,9 hektare (ha). Itu artinya, realisasi target penjualan lahan emiten konstruksi ini baru 11,5%.

Erlin Budiman, Investor Relation SSIA mengatakan harga rata-rata penjualan lahan tersebut US$ 155 per meter persegi (m2). Dengan begitu, perusahaan tersebut telah mengantongi US$ 10,69 juta atau sekitar Rp 137,9 miliar.

Tahun ini, SSIA optimis mampu menggapai pertumbuhan yang gemilang tahun ini dengan menargetkan penjualan lahan 60 ha. Penjualan lahan industri akan difokuskan di lahan industri Surya Cipta Swadaya yang ada di Karawang untuk pengembangan fase II.


Sembari berusaha menggenjot penjualan, SSIA tetap melanjutkan rencana akuisisi lahan di Subang, Jawa Barat yang ditargetkan 500 hektare tahun ini.

Erlin bilang, hingga April perseroan telah berhasil membebaskan lahan seluas 200 ha. Adapun harga rata-rata lahan tersebut sekitar Rp 80.000 per m2. Itu artinya, dana yang digelontorkan untuk akuisisi lahan mencapai Rp 160 miliar.

Untuk menambah lahan cadangan atau land bank tahun ini, perseroan telah menyiapkan dana sebesar Rp 400 miliar atau 23,5% dari total capex yang dianggarkan yakni Rp1,7 triliun.

Empat bulan pertama ini, baru menyerap capex sekitar Rp 425 miliar. Dananya dialokasikan untuk akuisisi lahan, investasi hotel dan lain-lain. " Serapannya sekitar 25%," kata Erlin pada KONTAN, Jumat (22/5).

Tahun ini, SSIA berencana meluncurkan empat hotel setara bintang tiga dengan investasi Rp 350 miliar. Hingga saat ini, perseroan telah luncurkan dua hotel yakni batiqa Hotel di Cirebon dan Batiqa Jababeka. Dua hotel berikutnya akan dibangun di Pekanbaru dan Palembang.

Erlin mengakui serapan capex perseroan masih cukup rendah. Pasalnya, SSIA saat ini tengah fokus mempersiapkan rencana penerbitan obligasi global. " Saat ini lagi sibuk mempersiapkan rencana global bond," ujarnya.

Seperti diketahui, SSIA berencana menerbitkan surat utang (notes) senilai US$ 200 juta dengan tenor 5 tahun melalui anak usahanya yakni SSIA International Pte.Ltd.

Dana hasil penerbitan notes rencananya sebesar 28% akan digunakan untuk melunasi obligasi SSIA tahun 2012 dengan jumlah pokok Rp 700 miliar. Lalu 57% akan dialokasikan kepada anak usahanya, PT Surya Cipta Swadaya untuk membiayai pembelian dan pengembangan lahan.

Erlin mengatakan penerbitan global bond tersebut akan dilakukan pada semester II. Dia mengatakan, dana hasil obligasi baru akan dialokasikan untuk tahun depan. " Tahun capex kita tetap masih mengandalkan khas internal dan pinjaman bank," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto