Hingga awal Desember, penyerapan gabah/beras Bulog mencapai 1,2 juta ton



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyerapan gabah/beras yang dilakukan Bulog hingga awal Desember telah mencapai sekitar 1,2 juta ton. Adapun target penyerapan gabah/beras tahun ini sebanyak 1,4 juta ton.

“Penyerapan beras sampai dengan sekarang sudah sekitar 1,2 juta ton dari target 1,4 juta ton. Jadi sudah 80% lebih (dari target),” ujar Sekretaris Perum Bulog Awaludin Iqbal kepada Kontan.co.id, Minggu (5/12).

Awaludin mengatakan, penyerapan stok Bulog sudah berada di kisaran 1 juta ton sampai 1, 5 juta ton. Sebab itu, dari sisi kesiapan stok cadangan beras pemerintah (CBP) atau penugasan pemerintah kepada Bulog untuk menjaga stok diatas 1 juta ton sudah terpenuhi.

Ia bilang, tugas Perum Bulog dalam pengadaan/penyerapan adalah menjamin harga di tingkat petani. Sebab itu, terdapat harga pembelian pemerintah (HPP). “Harga di tingkat hulu dan hilir boleh dikatakan sudah stabil,” ujar Awaludin.

Baca Juga: Stok aman, pemerintah sudah tiga tahun tak impor beras

Lebih lanjut Awaludin mengatakan, penyerapan yang dilakukan Bulog tergantung kondisi. Diantaranya faktor produksi dan stok yang ada di masyarakat. Sebab, stok dan produksi akan berpengaruh terhadap harga.

“Dari sisi harga di tingkat hulu sudah dilakukan, stok yang ada di Bulog sebagai penugasan kita untuk menjaga stok juga sudah terpenuhi,” tutur Awaludin.

Sebagai informasi, dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah untuk Gabah atau beras, disebutkan dalam rangka pelaksanaan pengelolaan cadangan pangan pemerintah untuk gabah/beras, menteri menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah atau beras.

Dalam aturan tersebut tercantum, harga pembelian gabah kering panen dalam negeri dengan kualitas kadar air paling tinggi 25% dan kadar hampa/kotoran paling tinggi 10% sebesar Rp 4.200 per kg di petani atau Rp 4,250 per kg di penggilingan.

Sementara, harga pembelian beras dalam negeri dengan kualitas kadar air paling tinggi 14%, butir patah paling tinggi 20%, kadar menir paling tinggi 2% dan derajat sosoh paling tinggi 95% sebesar Rp 8.300 per kg di gudang Perum Bulog.

Baca Juga: Pemerintah akan jaga stabilitas harga beras jelang Nataru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat