KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 1 November 2020, realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp 59,47 triliun atau 68% dari total pagu anggaran tahun 2020 sebesar Rp 87,76 triliun. "Pada masa Pandemi Covid-19 ini, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan akibat dari turunnya investasi, demikian juga ekspor impor, sehingga untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, Pemerintah mengandalkan belanja APBN untuk pembangunan infrastruktur," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (4/11). Kementerian PUPR menyebutkan, anggaran tahun 2020 sebesar Rp 87,76 triliun terdiri dari program reguler sebesar Rp 75,44 triliun dan program pembangunan infrastruktur dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) melalui 16 program dengan anggaran sebesar Rp 12,32 triliun. Program tersebut di antaranya untuk pembangunan irigasi kecil, sanitasi, jalan produksi, dan rumah swadaya.
Hingga awal November, realisasi belanja PUPR baru mencapai 68 %
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 1 November 2020, realisasi penyerapan anggaran sebesar Rp 59,47 triliun atau 68% dari total pagu anggaran tahun 2020 sebesar Rp 87,76 triliun. "Pada masa Pandemi Covid-19 ini, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan akibat dari turunnya investasi, demikian juga ekspor impor, sehingga untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, Pemerintah mengandalkan belanja APBN untuk pembangunan infrastruktur," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (4/11). Kementerian PUPR menyebutkan, anggaran tahun 2020 sebesar Rp 87,76 triliun terdiri dari program reguler sebesar Rp 75,44 triliun dan program pembangunan infrastruktur dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) melalui 16 program dengan anggaran sebesar Rp 12,32 triliun. Program tersebut di antaranya untuk pembangunan irigasi kecil, sanitasi, jalan produksi, dan rumah swadaya.