KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat, pada Januari- Februari 2020 ekspor minyak sawit (CPO) dan turunannya menurun sekitar 20% menjadi 4,93 juta ton dari sebelumnya sekitar 6,13 juta ton. Gapki mencatat, penurunan ekspor minyak sawit terjadi ke China, di mana pada Januari-Februari terdapat penurunan ekspor lebih dari 500.000 ton dari periode yang sama dengan tahun lalu, ke Afrika 250.000 ton, dan ke India turun 188.000 ton. "Penurunan ekspor ke China sangat mungkin disebabkan oleh outbreak covid-19. Sementara penurunan di Afrika mungkin disebabkan oleh harga yang tinggi. Sedangkan penurunan di India diperkirakan karena adanya keraguan importir untuk membuat kontrak pembelian untuk pengiriman Februari karena adanya rencana penetapan kuota impor minyak olahan kelapa sawit oleh pemerintah India," ujar Direktur Eksekutif Gapki dalam keterangan tertulis, Selasa (22/4).
Hingga Februari 2020, ekspor minyak sawit (CPO) turun 20%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat, pada Januari- Februari 2020 ekspor minyak sawit (CPO) dan turunannya menurun sekitar 20% menjadi 4,93 juta ton dari sebelumnya sekitar 6,13 juta ton. Gapki mencatat, penurunan ekspor minyak sawit terjadi ke China, di mana pada Januari-Februari terdapat penurunan ekspor lebih dari 500.000 ton dari periode yang sama dengan tahun lalu, ke Afrika 250.000 ton, dan ke India turun 188.000 ton. "Penurunan ekspor ke China sangat mungkin disebabkan oleh outbreak covid-19. Sementara penurunan di Afrika mungkin disebabkan oleh harga yang tinggi. Sedangkan penurunan di India diperkirakan karena adanya keraguan importir untuk membuat kontrak pembelian untuk pengiriman Februari karena adanya rencana penetapan kuota impor minyak olahan kelapa sawit oleh pemerintah India," ujar Direktur Eksekutif Gapki dalam keterangan tertulis, Selasa (22/4).