Hingga Juli 2018, volume penjualan semen Indocement Tunggal Prakasa (INTP) tumbuh 7%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) masih memperlihatkan pertumbuhan volume penjualan yang positif sampai saat ini. Perseroan cukup optimis meraih pertumbuhan bisnis yang sudah ditargetkan di awal tahun.

Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan PT INTP mengatakan dari Januari-Juli 2018, dalam waktu tujuh bulan tersebut volume penjualan semen INTP terkerek kurang lebih 7% year on year (yoy) dibandingkan tahun lalu. "Sampai Juli 2018 total volume penjualan kami sudah mencapai 9,7 juta ton," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (21/8).

Sedangkan industri semen nasional dalam catatan Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatatkan pertumbuhan total volume penjualan sampai Juli kemarin 9,4% menjadi 39,4 juta ton, dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya 36 juta ton.


Antonius mengatakan, pertumbuhan penjualan masih disokong oleh maraknya proyek-proyek konstruksi dari infrastruktur. Sementara sektor properti masih belum dirasakan berdampak bagi industri semen.

"Infrastruktur masih tetap menjadi pendorong utama penyerapan semen," katanya. INTP berharap efek domino dari pembangunan infrastruktur tersebut bakal mendorong sektor lainnya untuk tumbuh, dan pada akhinya mendorong permintaan semen.

Mengenai target sampai akhir tahun, INTP masih optimis volume penjualannya meningkat 6% tahun ini, dimana tahun 2017 lalu perseroan memperoleh volume penjualan kisaran 16,1 juta ton. Artinya target tahun ini berkisar di 17,06 juta ton.

Menilik laporan keuangannya pada semester I-2018, pendapatan INTP memang turun tipis 0,91% yoy menjadi Rp 6,48 triliun. Namun beban pokok naik hingga 11% menjadi Rp 4,78 triliun.

Sehingga perolehan laba kotor menjadi tergerus 26% dari Rp 2,29 triliun di semester I-2017 menjadi Rp 1,69 triliun pada periode yang sama tahun ini. Alhasil, laba bersih INTP turut anjlok 60% menjadi Rp 355,11 miliar.

Semen menjadi tulang punggung penjualan dengan porsi 86% dari total revenue, Rp 5,62 triliun di paruh pertama tahun ini. Namun perolehannya turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 5,69 triliun.

Sementara pertumbuhan yang cukup signifikan datang dari produk beton siap pakai, yang nilainya meningkat 7% yoy menjadi Rp 801 miliar. Sedangkan produk agregat melonjak penjualannya 57% dari Rp 7 miliar di semester I-2017 menjadi Rp 11 miliar di periode yang sama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .