Hingga Juli, realisasi penyaluran KUR mencapai Rp 79,2 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai Juli 2018 sudah mencapai Rp 79,2 triliun kepada 3,2 juta debitur. Realisasi KUR ini setara 67,64% dari target penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp 117,08 triliun.

Hingga Juli, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) KUR masih bisa dijaga di kisaran 0,01%.

Bila menghitung sejak tahun 2015 sampai dengan 30 Juni 2018, nilai KUR yang telah disalurkan sebesar Rp 277,4 triliun dengan outstanding sebesar Rp 130,8 triliun kepada 11,8 juta pelaku UMKM. dengan tingkat NPL KUR sebesar 1,06%.


Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengungkapkan, kinerja KUR sampai dengan semester I-2018 mencatatkan capaian yang positif. KUR ini bisa diperoleh oleh para pengusaha UMKM, selama usahanya produktif.

Jumlah pinjaman yang bisa didapat oleh UMKM kategori mikro sampai Rp 25 Juta, sedangkan untuk UMKM kategori kecil bisa mendapat pinjaman sebesar Rp 25 juta-Rp 500 juta.

Berdasarkan skema penyaluran KUR sampai dengan 31 Juli 2018 masih didominiasi oleh penyaluran KUR mikro sebesar 63,5%, dan KUR kecil sebesar 36,2% serta 0,4% KUR Penempatan TKI.

Untuk penyaluran KUR menurut wilayah, Pulau Jawa masih mendominasi penyaluran KUR sebesar 54,9%, diikuti dengan Sumatra 19,4%, Sulawesi 10%, Bali dan Nusa Tenggara 7,1%, kemudian Kalimantan 6,4%, serta Maluku dan Papua 2,2%.

Selain itu, untuk mendorong optimalisasi penyaluran KUR, khususnya di sektor produksi serta pencapaian target penyaluran KUR di tahun 2018, Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM juga menambah plafon penyaluran KUR tahun 2018, menjadi sebesar Rp 123,53 triliun yang disalurkan melalui 35 bank, enam lembaga non bank, dan dua koperasi.

Penambahan plafon penyaluran KUR tahun 2018 tersebut juga memperhatikan rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diharapkan hal tersebut dapat membantu UMKM dalam mengakses pembiayaan dengan suku bunga yang terjangkau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi