Hingga Juli, WSKT kantongi laba bersih Rp 200 M



JAKARTA. Tujuh bulan pertama tahun 2015, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berhasil mencatatkan kinerja positif. Ini bisa dilihat dari pencapaian laba bersih hingga Juli tumbuh sebesar 147,5% secara year on year (Yoy).

Antonius Yulianto, Sekretaris Perusahaan WSKT mengatakan selama tujuh bulan pertama ini perseroan telah mengantongi laba bersih sebesar Rp 200 miliar atau tumbuh 147,5% dari periode yang sama tahun 2014. " Ini seiring dengan pertumbuhan pendapatan usaha WSKT," kata Antonius pada KONTAN, Jumat (28/9).

Pendapatan usaha emiten kontruksi pelat merah ini tercatat sebesar Rp 4,6 triliun atau tumbuh 24,23% yoy. Namun jika dibandingkan dengan target yang dipatok tahun ini sebesar Rp 13,3 triliun , perolehan pendapatan WSKT selama tujuh bulan pertama baru 34,5%. Sedangkan realisasi laba bersih 30,7% dari target yang dipatok tahun ini sebesar Rp 650 miliar.


Sementara kontrak baru yang berhasil dikantongi perseroan hingga Juli tercatat sebesar Rp 10,6 triliun atau 45,3% dari target yang dipatok tahun ini sebesar Rp 23,4 triliun. Realisasi ini tumbuh 32,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Pencapaian kontrak baru ini masih didominasi dari proyek-proyek BUMN dengan kontribusi 40,3%. Sedangkan proyek pemerintah dan swasta masing-masing menyumbang porsi 38,7% dan 21%.

Akhir pekan lalu, WSKT melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road telah berhasil mengakuisisi 60% tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 kilometer (km) dari PT Pemalang Batal Toll Road. Hanya saja, Antonius belum bersedia menyampaikan nilai akuisisi tersebut. "Proses kesepakatan telah berjalan," ujarnya.

Dengan demikian, sepanjang tahun ini WSKT telah berhasil mengakuisisi sembilan ruas tol. Kedelapan tersebut antara lain ruas tol Medan Kualanamu-Tebing Tinggi 35% , Depok-Antasari 25%, Pejagan-Pemalang 100%, Becakayu 60%, Solo-Ngawi 40%, Ngawi-Kertosono 40% , Cinere-Serpong 35%, Cimanggis Cibitung 90%, dan Pemalang-Batang 60%.

Jalan Tol Cimanggis-Cibitung merupakan jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) II dengan panjang 25,385 km. WSKT mengakuisisi 90% saham PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) selaku pemegang konsesi ruas tol Cimanggis – Cibitung. Sejumlah 10% saham di antaranya adalah milik PT Bakrie & Brothers Tbk dan 80% nya saham milik PT Bakrie Toll Indonesia dengan senilai Rp 552,15 miliar.

Antonius mengungkapkan, tidak lama lagi ground breaking tol ini akan segera dilakukan. Pelaksanaan konstruksi tol ini akan dibagi menjadi dua seksi. Seksi 1 Cimanggis Junction – On/Off Ramp Transyogi sepanjang 3,50 Km, dan Seksi 2 On/Off Ramp Transyogi – Cibitung Junction sepanjang 22,8 km.

Desa yang bakal dilewati tol ini antara lain Kecamatan Setu yaitu Desa Cijengkol, Cibening, Desa Burangkeng, Desa Taman Rahayu, kemudian Kecamatan Cikarang Barat yaitu desa Telajung, desa Gandamekar, desa Gandasari, lalu Kecamatan Cibitung desa Cibuntu.

Hingga Juli, perseroan telah menyerap capex senilai Rp 2,5 triliun atau 58% dari anggaran yang dipatok sebesar Rp 4,3 triliun tahun ini. Sebagian besarnya diinvestasikan pada sejumlah ruas tol.

Seperti diketahui, sekitar Rp 2,4 triliun dari anggaran capex tahun ini ditujukan untuk tol, Rp 1 triliun untuk menyuntik modal PT Waskita Realty, Rp 476 miliar untuk suntikan modal PT Waskita Beton dan sisanya dialokasikan untuk kebutuhan modal lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto