Hingga Jumat (15/1), stok beras yang dimiliki Bulog masih sekitar 971.000 ton



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog memastikan pasokan beras cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga beberapa bulan ke depan. Pasalnya, hingga Jumat (15/1), stok beras yang dimiliki Bulog masih sekitar 971.000 ton.

"Stok sekarang masih lumayan banyak karena penyaluran belum begitu kencang. Masih 971.000 ton," ujar Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal kepada Kontan.co.id, Jumat (15/1).

Awaludin pun menjelaskan, stok tersebut terbilang aman melihat rata-rata kebutuhan penyaluran rutin. Menurutnya, penyaluran beras yang rutin dilakukan Bulog saat ini adalah untuk ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau yang biasa dikenal dengan operasi pasar.


Adapun, realisasi penyaluran KPSH sepanjang 2020 yang berkisar 1 juta ton. Melihat ini, Awaludin menjelaskan bahwa penyaluran beras untuk program ini tidak sampai 100.000 ton setiap bulannya. "Yang besar saat ini hanya KPSH. Belum ada penugasan bansos," tambahnya.

Baca Juga: Perpadi: Ada temuan beras impor rembes di Pasar Induk Cipinang

Bulog juga turut menyalurkan beras untuk program Kartu Semabko, namun Bulog tidak menjadi penyalur tunggal tetapi bersaing dengan distributor lain. Tak hanya itu, beras yang disiapkan untuk penyaluran lain seperti untuk bencana alam tidak terlalu besar.

Lebih lanjut, Awaludin pun memastikan bahwa Bulog masih terus melakukan penyerapan/pengadaan beras petani.

Meski begitu, Awaludin mengatakan hingga saat ini Bulog belum menetapkan besaran target penyerapan dan penyaluran beras untuk 2021. "Masih dalam pembahasan," ujarnya.

Sementara itu, sepanjang 2020, Bulog berhasil melakukan pengadaan gabah/beras sebanyak 1,26 juta ton, penyaluran operasi pasar sebanyak 1,03 juta ton, untuk tanggap darurat sebesar 12.000 ton, golongan anggaran 118.000 ton, program sembako beras 317.000 ton, dan untuk bantuan sosial beras (BSB) sebesar 450.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto