Hingga kuartal I, BRI targetkan penyaluran KPR FLPP sebanyak 6.000 unit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi salah satu bank pelaksana penyaluran subsidi rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan mekanisme Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Tahap pertama tahun ini, BRI telah mendapatkan kuota penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP sebanyak 6.000 unit. Untuk tahun ini, perseroan mengajukan kuota FLPP sebanyak 25.000 unit dari pemerintah. 

Kuota yang sudah diperoleh tersebut ditargetkan bisa disalurkan pada kuartal I-2020. Sepanjang 2020, BRI berhasil menyalurkan kuota FLPP yang didapat dari pemerintah yakni 4,969 unit atau senilai Rp 531 miliar.


Baca Juga: Pemerintah dan BI sepakati 5 langkah strategis dalam mengendalikan inflasi

BRI mengadakan akad massal secara daring demi menghindari kerumunan dan risiko di tengah pandemi. Sepanjang Januari 2021, BRI sudah melakukan akad massal KPR Sejahtera FLPP dengan 613 debitur yang tersebar dari Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Bali, Sulawesi, hingga Papua. 

Akad masal secara virtual akan terus dilakukan BRI ke depannya, agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa segera mendapat hunian idaman.

“BRI bersama para pengembang perumahan yang tergabung di Realestat Indonesia (REI) berkomitmen terus menyalurkan KPR Sejahtera FLPP meski pandemi Covid-19 masih berlangsung. Kami menargetkan penyaluran KPR Sejahtera FLPP hingga akhir triwulan I tahun ini bisa mencapai 6.000 unit rumah,” ujar Executive Vice President Consumer Lending Sales & Development BRI Handaru Sakti dalam keterangan resminya, Rabu (10/2).

Pada periode Januari 2021, akad masal virtual dilakukan BRI bekerjasama dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), REI Provinsi Banten, REI Sumut, REI Bali, REI Makassar, REI Jayapura, dan Ketua Apersi Sumatra Utara. Acara ini juga diikuti seluruh Pemimpin Wilayah BRI.

Baca Juga: Pandemi turut menekan pendapatan komisi bisnis remitansi bank BUMN

Dukungan terhadap program KPR Sejahtera FLPP harus dilakukan maksimal karena saat ini masih banyak masyarakat yang belum menghuni rumah yang layak. KPR Sejahtera FLPP hadir untuk mengikis jumlah kebutuhan perumahan (backlog perumahan) di Indonesia, sehingga berujung pada semakin banyaknya masyarakat, khususnya MBR, yang bisa menghuni rumah layak.

KPR Sejahtera FLPP juga membawa manfaat bagi pelaku sektor properti yang memiliki dampak terhadap 175 industri turunan. Besarnya perhatian BRI terhadap pemenuhan kebutuhan hunian masyarakat terlihat dari pesatnya pertumbuhan nilai KPR yang disalurkan sepanjang 2020, yakni mencapai 10,9% secara tahunan.

Selanjutnya: BI ingin bank transparan soal bunga kredit, ini respons bankir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi