JAKARTA. Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) membukukan laba sebelum pajak senilai Rp 195,1 miliar, tumbuh 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 92,1 miliar. Angka tersebut mencapai 87% dari target laba akhir tahun Rp 225 miliar. Kontribusi terbesar masih dari bisnis penjaminan kredit usaha rakyat (KUR). Laba bersih dari KUR senilai Rp 115,4 miliar, tumbuh 113%, sedangkan non-KUR Rp 79,7 miliar, tumbuh 111%. Menurut T. Widya Kuntarto, Direktur Keuangan, Investasi dan Teknologi Informasi Askrindo, ada dua hal yang menyebabkan laba Askrindo terkerek. Pertama, hasil underwriting pada triwulan ketiga sebesar Rp 165,1 miliar, tumbuh 64%. Pertumbuhan ini lantaran premi bruto Askrindo mencapai Rp 514,3 miliar alias meningkat 38%.
Hingga kuartal III-2012, laba Askrindo tumbuh 12%
JAKARTA. Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) membukukan laba sebelum pajak senilai Rp 195,1 miliar, tumbuh 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 92,1 miliar. Angka tersebut mencapai 87% dari target laba akhir tahun Rp 225 miliar. Kontribusi terbesar masih dari bisnis penjaminan kredit usaha rakyat (KUR). Laba bersih dari KUR senilai Rp 115,4 miliar, tumbuh 113%, sedangkan non-KUR Rp 79,7 miliar, tumbuh 111%. Menurut T. Widya Kuntarto, Direktur Keuangan, Investasi dan Teknologi Informasi Askrindo, ada dua hal yang menyebabkan laba Askrindo terkerek. Pertama, hasil underwriting pada triwulan ketiga sebesar Rp 165,1 miliar, tumbuh 64%. Pertumbuhan ini lantaran premi bruto Askrindo mencapai Rp 514,3 miliar alias meningkat 38%.