KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen keju Prochiz, PT Mulia Boga Raya Tbk (
KEJU) baru menyerap anggaran belanja modal atawa capital expinditure (capex) sebesar Rp 50 miliar hingga September 2021. Jumlah tersebut setara 20% dari total anggaran capex Mulia Boga Raya. Direktur Utama Mulia Boga Raya Bobby K. Gandasaputra menjelaskan, realisasi capex masih dialokasikan sesuai dengan target awal, yakni untuk keperluan peremajaan, perawatan mesin dan sistem informasi. "Dari penyerapan ini, kami tetap optimis mencapai target yang ditentukan tahun ini. Kami juga akan atasi semua tantangan yang terjadi, salah satunya karena penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (29/10).
Perusahaan juga optimistis bisa meraih target pertumbuhan penjualan 10% di tahun ini. Pada kuartal III 2021, KEJU tercatat mengantongi peningkatan penjualan 7% dari Rp 687,78 miliar menjadi Rp 735,67 miliar. Penjualan ini disumbang dari pihak berelasi lokal yang juga mengalami kenaikan signifikan hingga lebih dari 1.000% menjadi Rp 241,59 miliar. Pada di akhir September 2020 lalu, penjualan dari pos tersebut hanya Rp 16,40 miliar.
Baca Juga: Penjualan tumbuh 6,96%, simak kinerja Mulia Boga Raya (KEJU) hingga kuartal III-2021 Dari sisi pendapatan pihak ketiga lokal, ada penurunan sebesar 31,54% menjadi Rp 445,51 miliar dari perolehan Rp 651,24 miliar di periode yang sama tahun lalu. Sedangkan dari sisi pihak ketiga ekspor ada kenaikan 141,19% dari Rp 20,13 miliar menjadi Rp 48,56 miliar pada kuartal III 2021. Sebagai informasi, saat ini porsi penjualan ekspor KEJU mencakup tiga negara yakni Malaysia, Thailand, dan Filipina. Koreksi sebesar 12% terjadi pada segmen laba periode berjalan, yang tercatat berada di angka Rp104,89 miliar dari Rp 119,18 miliar pada periode kuartal III 2020. Adapun beban penjualan meningkat 7,76% menjadi Rp 64,10 miliar dari Rp68,76 miliar. Lebih lanjut, hingga akhir 2021 dan 2022, secara prinsip KEJU masih terus akan fokus dalam menghasilkan produk baru serta memperluas jaringan distribusi produk, baik secara offline maupun online. KEJU juga tercatat telah menjalin kerjasama dengan PT Sinarniaga Sejahtera (SNS) di bagian distribusi.
"Dalam pengembangan distribusi dan penjualan pada ekosistem digital, kami lakukan melalui penjualan di marketplaces seperti Tokopedia, Shopee, Blibli, JD, Lazada. Lalu, Egroceries channel, seperti Segari, SayurBox. Hingga partnership dengan Cloud Kitchen ternama," jelas Bobby. Ia menambahkan, juga akan lakukan peluncuran untuk konsumen dari berbagai jenis umur melalui
agressive launching product. Lebih lanjut, dari sisi aset dan ekuitas, KEJU mengalami kenaikan masing-masing 12,33% dan 23,83% secara YTD, atau total aset di nilai Rp758,07 miliar dan total ekuitas senilai Rp 546,00 miliar. Adapun liabilitas tercatat menurun 9,3% YTD atau menjadi Rp 212,07 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari