KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kuartal III-2023, PT Indika Energy Tbk (
INDY) sudah serap belanja modal alias
capital expenditure (capex) sebesar US$ 104,9 juta per akhir kuartal III-2023. Azis Armand, Vice President Director dan Group CEO Indika Energy mengatakan, mayoritas belanja modal dialokasikan untuk pengembangan bisnis mineral, kendaraan listrik, dan nature-based solutions. Rinciannya, sebanyak 77% serapan capex atau sebesar US$ 81,2 juta dialokasikan untuk bisnis non batubara, termasuk Indika Minerals (terutama pada proyek Awak Mas) yaitu sebesar US$ 54,4 juta. Kemudian, capex untuk Ilectra Motor Group (IMG) sebesar US$ 6,6 juta, dan Indika Nature sebesar US$ 9,5 juta.
Baca Juga: Ini Faktor yang Menggerus Kinerja Indika Energy (INDY) hingga Kuartal III-2023 INDY juga menggunakan belanja modal sebesar US$ 22,8 juta untuk pengembangan bisnis batubara, termasuk untuk Indika Indonesia Resources (IIR) sebesar US$ 13,2 juta dan Kideco Jaya Agung sebesar US$ 9,6 juta. Hal ini sejalan dengan komitmen Indika Energy untuk melanjutkan transisi bisnis perusahaan menuju ekonomi rendah karbon. “Keberlanjutan akan terus menjadi landasan utama dalam seluruh kegiatan usaha dan operasional kami sepanjang tahun 2023 dan ke depannya,” terang Azis. Pada tanggal 22 September 2023, INDY melalui Indika Indonesia Resources (IIR) dan Indika Capital Investments (ICI), telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) sehubungan dengan rencana penjualan 100% kepemilikan saham di Multi Tambangjaya Utama (MUTU). Transaksi ini diharapkan selesai dengan pemenuhan beberapa persyaratan pendahuluan sebagaimana ditetapkan di dalam perjanjian jual beli bersyarat, termasuk persetujuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Adapun INDY membukukan laba bersih senilai US$ 93,83 juta per akhir September 2023. Laba bersih INDY turun
hingga 72,26% dibandingkan laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 338,39 juta. Penurunan laba bersih ini sejalan dengan penurunan pendapatan INDY. Emiten pertambangan batubara ini membukukan pendapatan senilai US$ 2,29 miliar, menurun 26,65% dari pendapatan per akhir kuartal III-2022 yang kala itu mencapai US$ 3,13 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .