KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) telah mengumumkan laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2022. Per kuartal III-2022, total penjualan AGII tercatat sebesar Rp 1,90 triliun atau turun 8,3%
year on year (YoY) dibandingkan hasil per kuartal III-2021. Namun, secara kuartalan, penjualan AGII di kuartal III-2022 naik 8,9% dibandingkan penjualan di kuartal II-2022. Direktur Utama AGII Rachmat Harsono mengatakan, kuartal III-2022 adalah masa transisi bagi AGII. Hilirisasi industri telah mendorong pertumbuhan permintaan pada kuartal III-2022 dengan sektor manufaktur, barang konsumen, dan infrastruktur mengalami pertumbuhan tertinggi di antara semua sektor pada kuartal tersebut.
Pertumbuhan dari pelanggan non-medis telah menghasilkan pertumbuhan pendapatan
quarter on quarter (QoQ) yang positif sebesar 8,9% pada kuartal III-2022, atau mengurangi dampak normalisasi permintaan tinggi dari sektor medis yang dialami pada tahun 2021.
Baca Juga: Laba ABM Investama (ABMM) Melonjak 79,9% Jadi US$ 169,92 Juta hingga Kuartal III Selain itu, total penjualan AGII selama Januari-September 2022 yang tumbuh 17,6% dibandingkan dengan Januari-September 2019 menunjukkan pertumbuhan kinerja sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 yang positif. AGII juga mencetak
Compound Annual Growth Rate (CAGR) yang lebih tinggi dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam 3 tahun terakhir. “AGII akan tetap fokus dalam menjaga servis maupun keunggulan operasional untuk pelanggan industri kami yang sedang mengembangkan bisnisnya," kata Rachmat dalam siaran pers yang diterima Kontan, Kamis (1/12). Sebagaimana telah dilaporkan sebelumnya, AGII baru saja menandatangani kontrak dengan KCC Glass, perusahaan terkemuka asal Korea Selatan yang tengah membangun fasilitas yang diproyeksikan akan menjadi pabrik kaca terbesar se-Asia Tenggara. KCC Glass menjadi pelanggan pertama pabrik baru AGII yang dijadwalkan akan dibangun dalam 18-24 bulan ke depan di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Selain itu, AGII juga menjajaki berbagai aplikasi inovatif untuk karbon dioksida, termasuk melalui Enhanced Oil Recovery (EOR), pengolahan air limbah, serta peluang Carbon Capture. "AGII adalah perusahaan yang adaptif dan tangguh. Melalui jaringan kami yang mencakup 28 provinsi, serta basis pelanggan yang terdiversifikasi, AGII telah secara konsisten mampu menjaga kinerja dalam kondisi makroekonomi yang berbeda-beda,” terang dia.
Baca Juga: Gunawan Dianjaya Steel (GDST) Sudah Lampaui Target Penjualan Tahun Ini Lebih lanjut, langkah konkret AGII dalam menjaga keunggulan kinerja ditunjukkan melalui beberapa perkembangan terkini. Di antaranya adalah ditandatanganinya Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (PT KITB), peresmian operasi pabrik gas untuk PT Timah Tbk di Bangka Belitung, hingga penandatanganan Nota Kesepahaman Net Zero Hub dengan Kadin Indonesia. Di samping itu, AGII tetap menunjukkan perkembangan kualitas perusahaan melalui kenaikan peringkat menjadi A(idn) dari Fitch Ratings hingga tercatatnya AGII dalam indeks saham IDX ESG Leader 2022 dan pemeringkatan oleh Sustainalytics ESG Risk Rating. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi