Hingga kuartal III, pendapatan OKAS tumbuh 36,91%



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Ancora Indonesia Resources Tbk berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 36,91% atau sebesar US$ 102,004 juta dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya sebesar US$ 74,53 juta. Pendapatan terbesar berasal dari penjualan barang pabrikasi amonium nitrat (AN) sebesar US$ 30,71 juta naik 64,36% ketimbang penjualan AN pada kuartal III-2017 sebesar US$ 18,69 juta. Selanjutnya dari emulsi sebesar US$ 2,35 juta, bahan peledak sebanyak US$ 10,59 juta, asam nitrat sebesar US$ 453,409. Penjualan dari barang dagangan AN sebesar US$ 17,07 juta, bahan peledak sebanyak US$ 88,47 juta. Kemudian pendapatan dari jasa peledakan sebesar US$ 14,86 juta, jasa pengeboran US$ 10,36 juta, perawatan sumur minyak US$ 5,54 juta, dan pendapatan lain-lain sebesar US$ 1,6 juta. Seiring bertumbuhnya pendapatan, beban pendapatan juga turut meningkat 25,81% menjadi US$ 87,91 juta naik dari tahun sebelumnya sebanyak US$ 69,887 juta. Laba kotor OKAS pada kuartal III 2018 sebesar US$ 14,13 juta ketimbang tahun lalu sebesar US$ 4,66 juta. Sehingga rugi bersih OKAS susut 20,51% menjadi US$ 30,72 juta ketimbang pada kuartal II 2017 sebesar US$ 4,24 juta. Direktur Utama OKAS, Teddy Kusumah Somantri mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan pendapatan OKAS, pertama adanya pengurangan impor AN sehingga permintaan AN dari produsen batubara meningkat.

“Kedua, sektor batubara saat ini relatif lebih baik daripada tahun lalu sehingga permintaan juga lebih baik,” katanya pada Kontan.co.id, Senin (12/11). Sampai akhir tahun, Teddy optimistis kinerja keuangan dari pendapatan maupun bottomline akan lebih baik meskipun hingga saat ini belum ada pelanggan baru perusahaan dan pembeli AN masih sama. Asal tahu saja, sampai September 2018, penjualan ke PT Chevron Pacific Indonesia sebesar 15%, kemudian dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara 13%, PT Pamapersada Nusantara sebesar 20%, PT Freeport Indonesia sebanyak 10%, dan PT Adaro Indonesia sebesar 10% dari seluruh total penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Azis Husaini