KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat penerbitan surat utang korporasi nasional mencapai Rp 94,9 triliun per kuartal III 2024. Dari jumlah tersebut, penerbitan obligasi korporasi & sukuk tercatat sebesar Rp93,4 triliun, naik dibandingkan Rp89,3 triliun periode yang sama tahun lalu. Untuk penerbitan Medium Term Notes (MTN) pada periode Januari – September 2024 menunjukkan penurunan yaitu mencapai Rp1,0 triliun dibandingkan Rp1,7 triliun periode yang sama tahun sebelumnya. Penerbitan efek utang lainnya (perpetual dan SBK) juga mencatat penurunan menjadi Rp 0,5 triliun. Sementara itu, sekuritisasi belum ada penerbitan hingga kuartal III 2024. Kepala Divisi Pemeringkatan Non Jasa Keuangan-1 Pefindo, Martin Pandiangan menjelaskan, dari total keseluruhan penerbitan surat utang nasional, tujuan penggunaan dana sebagian besar adalah untuk kebutuhan modal kerja sekitar 65,4%. Selain itu, korporasi juga menerbitkan surat utang untuk kebutuhan refinancing sekitar 24,5%.
Hingga Kuartal III, Penerbitan Surat Utang Korporasi Tembus Rp 94,9 Triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat penerbitan surat utang korporasi nasional mencapai Rp 94,9 triliun per kuartal III 2024. Dari jumlah tersebut, penerbitan obligasi korporasi & sukuk tercatat sebesar Rp93,4 triliun, naik dibandingkan Rp89,3 triliun periode yang sama tahun lalu. Untuk penerbitan Medium Term Notes (MTN) pada periode Januari – September 2024 menunjukkan penurunan yaitu mencapai Rp1,0 triliun dibandingkan Rp1,7 triliun periode yang sama tahun sebelumnya. Penerbitan efek utang lainnya (perpetual dan SBK) juga mencatat penurunan menjadi Rp 0,5 triliun. Sementara itu, sekuritisasi belum ada penerbitan hingga kuartal III 2024. Kepala Divisi Pemeringkatan Non Jasa Keuangan-1 Pefindo, Martin Pandiangan menjelaskan, dari total keseluruhan penerbitan surat utang nasional, tujuan penggunaan dana sebagian besar adalah untuk kebutuhan modal kerja sekitar 65,4%. Selain itu, korporasi juga menerbitkan surat utang untuk kebutuhan refinancing sekitar 24,5%.