KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus memacu penyaluran kredit terhadap sektor smelter. Hingga Maret 2024, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor smelter logam sebesar Rp 26,17 triliun, yang mayoritasnya digunakan untuk smelter nikel dan alumina. "Bank Mandiri sebagai agen perubahan akan terus mendukung program pemerintah, termasuk pengembangan hilirisasi logam di Indonesia. Kami melihat penyaluran kredit ke sektor ini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan lepas dari middle income trap sehingga bisa menjadi negara maju," Teuku Ali Usman, Corporate Secretary Bank Mandiri kepada kontan.co.id, Jumat (17/5). Terlebih, kata pria yang akrab disapa Alus ini, Bank Indonesia telah merilis Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang akan menambah likuiditas perbankan dalam menyalurkan kredit ke sektor-sektor hilirisasi, perumahan, pariwisata, inklusif termasuk UMKM dan KUR, serta ekonomi keuangan hijau.
Hingga Maret, Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp 26,17 Triliun ke Sektor Smelter Logam
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus memacu penyaluran kredit terhadap sektor smelter. Hingga Maret 2024, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit ke sektor smelter logam sebesar Rp 26,17 triliun, yang mayoritasnya digunakan untuk smelter nikel dan alumina. "Bank Mandiri sebagai agen perubahan akan terus mendukung program pemerintah, termasuk pengembangan hilirisasi logam di Indonesia. Kami melihat penyaluran kredit ke sektor ini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan lepas dari middle income trap sehingga bisa menjadi negara maju," Teuku Ali Usman, Corporate Secretary Bank Mandiri kepada kontan.co.id, Jumat (17/5). Terlebih, kata pria yang akrab disapa Alus ini, Bank Indonesia telah merilis Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang akan menambah likuiditas perbankan dalam menyalurkan kredit ke sektor-sektor hilirisasi, perumahan, pariwisata, inklusif termasuk UMKM dan KUR, serta ekonomi keuangan hijau.