KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Maret 2018, jumlah impor kedelai masih stabil seperti tahun sebelumnya. Ketua Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) Yus'an mengatakan, hingga bulan ini, impor kedelai sekitar 400.000 - 450.000 ton. "Pada dasarnya impor tetap karena kebutuhan relatif sama. Namun, akibat kurs rupiah melemah maka harga menyesuaikan," ujar Yus'an kepada Kontan.co.id, Sabtu (10/3). Menurut Yus'an, secara tahunan, jumlah impor kedelai hanya meningkat sekitar 3%. Peningkatkan ini dipicu oleh peningkatkan kebutuhan, khususnya untuk kebutuhan bahan baku tahu dan tempe. Yusan mengatakan, kedelai yang diimpor ini memang lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan perajin tahu dan tempe.
Hingga Maret, impor kedelai relatif stabil
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Maret 2018, jumlah impor kedelai masih stabil seperti tahun sebelumnya. Ketua Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) Yus'an mengatakan, hingga bulan ini, impor kedelai sekitar 400.000 - 450.000 ton. "Pada dasarnya impor tetap karena kebutuhan relatif sama. Namun, akibat kurs rupiah melemah maka harga menyesuaikan," ujar Yus'an kepada Kontan.co.id, Sabtu (10/3). Menurut Yus'an, secara tahunan, jumlah impor kedelai hanya meningkat sekitar 3%. Peningkatkan ini dipicu oleh peningkatkan kebutuhan, khususnya untuk kebutuhan bahan baku tahu dan tempe. Yusan mengatakan, kedelai yang diimpor ini memang lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan perajin tahu dan tempe.