Hingga Mei 2019, ekspor CPO dan PKO ke Uni Eropa capai 13 juta ton



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di tengah ramainya kabar Uni Eropa (UE) yang tetapkan bea masuk 8% atas biodiesel Indonesia, hingga Mei 2019, Indonesia sudah mengirim 15,48% dari total volume ekspor CPO dan PKO ke Uni Eropa.

Salah satu komponen biodiesel yang menjadi ekspor andalan Indonesia adalah minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dan minyak inti kelapa sawit atau Palm Kernel Oil (PKO).

Baca Juga: Biodiesel Indonesia Kena Bea Masuk 8%, Pemerintah Bakal Melawan Uni Eropa


Menurut data dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), hingga Mei 2019, Indonesia berhasil mengekspor CPO dan PKO dengan total volume sebesar 13.066.590 ton. Bila UE mendapat 15,48% nya, berarti UE sudah menerima sebesar 2.022.700 ton dari Indonesia hingga Mei 2019.

Namun, volume ekspor kelapa sawit ke EU di tahun 2019 terus mengalami penurunan hingga bulan Mei. Pada Januari 2019, ekspor CPO ke EU sebesar 399.810 ton. Lalu pada bulan Februari naik sebesar 507.250 ton.

Volume ekspor mulai menurun pada bulan Maret menjadi 498.240 ton dan kembali menurun pada bulan April menjadi 315.240 ton. Jumlahnya menurun lagi dan hingga Mei 2019 menjadi sebesar 302.160 ton.

Baca Juga: Ini langkah pemerintah untuk melawan penerapan bea masuk biodiesel di Uni Eropa

Untuk tambahan informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total ekspor lemak dan minyak hewani/nabati (biodiesel) menurut golongan barang, hingga Juni 2019, ada sekitar $1.205,5 juta.

Jumlah ini berkurang hingga 11,77% dari bulan Mei 2019 yang sebesar $1.366,4 juta. Jumlah ini memberikan kontribusi sebesar 10,89% dari total ekspor pada semester I 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli