KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Batubara masih mendominasi porsi bauran energi pada pembangkitan tenaga listrik nasional. Hingga Mei 2020, bauran batubara masih menguasai 63,92% dari pemakaian energi primer untuk memproduksi listrik. Disusul dengan bauran gas sebanyak 18,08%, Energi Baru Terbarukan (EBT) 14,95% dan energi berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 3,05%. Persentase tersebut merupakan realisasi pemakaian energi primer dari total produksi listrik dalam Gigatwatt per hour (Gwh) pembangkit listrik di wilayah pengusahaan PT PLN (Persero). Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengamini, hingga saat ini kelistrikan di Indonesia memang masih belum bisa keluar dari ketergantungan pada energi batubara. "Hingga Mei 2020, bagaimana listrik kita dihasilkan, batubara masih mendominasi pembangkit kita," kata Rida dalam konferensi pers virtual yang digelar Kamis (30/7).
Hingga Mei 2020, bauran energi untuk produksi listrik masih dikuasai batubara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Batubara masih mendominasi porsi bauran energi pada pembangkitan tenaga listrik nasional. Hingga Mei 2020, bauran batubara masih menguasai 63,92% dari pemakaian energi primer untuk memproduksi listrik. Disusul dengan bauran gas sebanyak 18,08%, Energi Baru Terbarukan (EBT) 14,95% dan energi berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 3,05%. Persentase tersebut merupakan realisasi pemakaian energi primer dari total produksi listrik dalam Gigatwatt per hour (Gwh) pembangkit listrik di wilayah pengusahaan PT PLN (Persero). Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengamini, hingga saat ini kelistrikan di Indonesia memang masih belum bisa keluar dari ketergantungan pada energi batubara. "Hingga Mei 2020, bagaimana listrik kita dihasilkan, batubara masih mendominasi pembangkit kita," kata Rida dalam konferensi pers virtual yang digelar Kamis (30/7).