KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangunan Perumahan Tbk (
PTPP) raih kontrak baru Rp 2 triliun sepanjang Mei 2020. Dengan begitu, emiten konstruksi plat merah ini mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 5,8 triliun hingga Mei 2021. Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengungkapkan, realisasi tersebut didorong dari perolehan kontrak infrastruktur dan gedung. Secara umum, ia bilang proyek baru yang mendorong perolehan kontrak baru hingga Mei berasal dari Junction Tol Dawuan dengan nilai Rp 800 miliar. "Selain itu, ada beberapa proyek seperti proyek gedung di Taman Ismail Marzuki, Pegadaian Tower, dan Banten Hospital," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Plaza PP, Jakarta, Selasa (25/5).
Kendati begitu, realisasi kontrak baru ini masih di bawah realisasi perolehan kontrak baru diperiode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,75 triliun. Sekadar mengingatkan, sepanjang tahun ini emiten berkode saham PTPP ini membidik kontrak baru sebesar Rp 30,1 triliun atau tumbuh 35,22% dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 22,26 triliun.
Baca Juga: PTPP rombak susunan komisaris dan direksi, berikut daftarnya Kendati begitu, Novel optimistis target tahun ini akan tetap tercapai. "Sebab kami memiliki proyek di KIT Batang dan seperti yang sudah diketahui baru saja perusahaan asal Korea melakukan groundbreaking dengan nilai investasi mencapai Rp 5 triliun. Kemudian, juga didukung dari anak usaha senilai Rp 1,6 triliun," jelasnya. Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto menambahkan, hingga Mei ini realisasi serapan belanja modal perusahaan baru sebesar Rp 300 miliar. Ia bilang, serapan masih kecil karena bertahap. "Serapan belanja modal masih sedikit karena bertahap. Nanti penyerapan terbesar akan digunakan untuk proyek Semarang-Demak," ujarnya. Berdasarkan catatan kontan.co.id, PTPP tahun ini menganggarkan belanja modal dua kali lipat dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 6,2 triliun.
Adapun anggaran tersebut direncanakan 37% akan digunakan untuk pengembangan jalan tol, proyek pengembangan properti & residential sebesar 9%, pengembangan kawasan & bandar udara sebesar 12%, dan pengembangan investasi di anak perusahaan sebesar 33%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto