Hingga November 2018, GBP 332 juta pajak belum dibayarkan industri sepakbola



KONTAN.CO.ID - LONDON. Di belakang nama besar bintang sepakbola dengan harga miliuner, terdapat polemik pembayaran pajak yang tidak semestinya oleh industri sepakbola. Otoritas Pajak Inggris mencatat terdapat GBP 332 juta pajak yang belum dibayarkan pada November 2018.

Ambil contoh Manchester City dan pemain Prancis Gael Clichy direkrut oleh klub pada 2011 silam. Ia dihargai lebih dari GBP 4 juta atau US$ 5,2 juta per tahun. Harga ini berkat negosiasi lihai dari agen sepakbola Darren Dein.

Namun dalam laporan pers Inggris, Dein teridentifikasi sebagai agen Clichy sejak 2010. Selain itu, dalam dua email kepada pejabat Eropa pada 2013, Dein mengatakan ia bekerja untuk Clichy.


Orang yang diwakili oleh Dien menjadi subjek penyelidikan oleh inspektur pahak Inggris. Pemeriksaan terhadap ribuan dokumen yang berkaitan dengan beberapa klub sepakbola terkaya di dunia menunjukkan bagaimana klub dan pemain telah berulang kali bentrok dengan otoritas pajak.

Terutama atas peran dan pembayaran pajak oleh agen. Hal ini mempertaruhkan ratusan juta poundsterling pendapatan pajak negara. Terlihat dari dokumen kebocoran sepakbola yang meliputi email dan kontrak diperoleh oleh Publikasi Jerman Der Spiegel dan ditinjau oleh Reuters.

Dokumen ini memperlihatkan agen biasanya mengambil potongan setidaknya 5% dari gaji pemain untuk bernegosiasi atas nama pemain. Dalam banyak kasus, klub membayar, memperlakukan jumlah ini sebagai bagian dari paket remunerasi pemain secara keseluruhan.

Menurut hukum Inggris, ini adalah manfaat dalam bentuk kena pajak kepada pemain. Pemain bertanggung jawab atas pajak penghasilan dan pajak penjualan, dan klub bertanggung jawab atas pembayaran jaminan sosial. Jika pemain telah merundingkan gaji bersih setelah pajak, klub akhirnya membayar gaji tersebut.

Bila klub dapat menunjukkan bahwa agen bekerja untuk klub, bukan pemain, maka tidak ada pajak yang jatuh tempo dan biaya agen diperlakukan sebagai biaya bisnis biasa. Dalam kasus seperti itu, klub mendapat keuntungan, dan otoritas pajak merugi.

Mengambil contoh Manchester City dan Dein, inspektur pajak menantang akun klub tentang peran Dein dalam menegosiasikan kontrak tahun 2011 dengan Clichy.

Pada 2013, otoritas pajak menulis kepada Man City harus membayarkan GBP 1,2 juta yang dibayarkan kepada Dein pada tahun 2011. Namun klub menyatakan semua informasi dalam domain publik menunjukkan Dein adalah agen pemain.

Pada November 2015, setelah pertemuan dengan klub, otoritas pajak menulis, "Seperti yang dinyatakan selama pertemuan kami, kami tidak menerima bahwa Darren Dein tidak bertindak untuk pemain," bunyi surat otoritas pajak Inggris mengutip Reuters, Minggu (11/11).

Kemudian pada bulan yang sama, kepala keuangan Manchester City, Andrew Widdowson, mengakui dalam surat kepada otoritas pajak bahwa sementara Man City telah membayar Dein untuk usahanya memperkuat tim pada tahun 2011. Klub juga menerima bahwa Darren Dein adalah agen pemain dan dengan itu klub menerima bahwa sebagian dari biaya harus dibagi sebagai Dein bertindak untuk pemain.

Manchester City berusaha mencapai kesepakatan dengan Her Majesty’s Revenue and Customs (HMRC) atas pajak yang belum dibayar, pertukaran antara klub dan otoritas pajak. Reuters tidak dapat menentukan hasilnya. Berdasarkan jumlah yang terlibat dan tarif pajak pada saat itu, total tagihan setidaknya GBP 1 juta, jika Dein dianggap telah mewakili Clichy sendiri.

Manchester City mengatakan tidak akan berkomentar tentang dokumen yang diduga telah diretas atau dicuri dari City Football Group dan personel Manchester City dan orang-orang yang terkait. Klub menilai upaya ini bertujuan untuk merusak reputasi klub diatur dan jelas.

Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas pajak Inggris telah meningkatkan pengawasannya terhadap klub terutama klub Premier Inggris. Pada November 2018, otoritas pajak sedang menyelidiki 171 pemain, 44 klub dan 31 agen tentang biaya agen dan masalah pajak lainnya. Diperkirakan terdapat pendatan pajak sebesar 332 juta pound yang belum dibayarkan.

Namun dalam dokumen yang diperiksa oleh Reuters, otoritas pajak tidak menjatuhkan hukuman apapun. Sebaliknya, instansi ini menawarkan untuk menyelesaikan klaim pajak-balik tanpa penalti.

Selain itu, dokumen menunjukkan, itu memungkinkan klub untuk mengatakan agen bersama mewakili klub dan pemain. Otoritas pajak menolak untuk menjawab pertanyaan tentang pengaturan ini dan mengapa tidak dikenakan hukuman.

Editor: Herlina Kartika Dewi