KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Defisit perdagangan barang di Amerika Serikat (AS) pada November 2024 melebar lebih dari yang diperkirakan. Ini karena peningkatan impor, sehingga mengaburkan gambaran mengenai potensi perdagangan dapat menambah pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini untuk pertama kalinya dalam setahun. Menurut data Biro Sensus Departemen Perdagangan pada Jumat (27/12), fefisit perdagangan barang meningkat menjadi US$ 102,9 miliar yang disesuaikan secara musiman bulan lalu dari US$ 98,3 miliar pada Oktober 2024. Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan defisit barang sebesar US$ 100,65 miliar. Sejatinya ekspor AS naik sebesar US$ 7,4 miliar, atau naik 4,4%, menjadi US$ 176,4 miliar. Tapi Impor juga naik sebesar US$ 12 miliar atau 4,5%, menjadi US$ 279,2 miliar. Namun, penurunan ekspor dalam kategori barang lain sebesar 30,1% bersamaan dengan peningkatan impor sebesar 15,1% dalam kategori yang sama. Commerce Department's Census Bureau menjelaskan ini menjadi penyebab besar perbedaan tersebut.
Hingga November, Defisit Perdagangan Amerika Serikat Kian Melebar
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Defisit perdagangan barang di Amerika Serikat (AS) pada November 2024 melebar lebih dari yang diperkirakan. Ini karena peningkatan impor, sehingga mengaburkan gambaran mengenai potensi perdagangan dapat menambah pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini untuk pertama kalinya dalam setahun. Menurut data Biro Sensus Departemen Perdagangan pada Jumat (27/12), fefisit perdagangan barang meningkat menjadi US$ 102,9 miliar yang disesuaikan secara musiman bulan lalu dari US$ 98,3 miliar pada Oktober 2024. Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan defisit barang sebesar US$ 100,65 miliar. Sejatinya ekspor AS naik sebesar US$ 7,4 miliar, atau naik 4,4%, menjadi US$ 176,4 miliar. Tapi Impor juga naik sebesar US$ 12 miliar atau 4,5%, menjadi US$ 279,2 miliar. Namun, penurunan ekspor dalam kategori barang lain sebesar 30,1% bersamaan dengan peningkatan impor sebesar 15,1% dalam kategori yang sama. Commerce Department's Census Bureau menjelaskan ini menjadi penyebab besar perbedaan tersebut.