JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor produk pangan tahun 2016 masih tinggi. Khususnya beras. Menurut data BPS, dari bulan Januari-November 2016, volume impor beras mencapai 1,2 juta ton dengan nilai US$ 495,12 juta. Angka ini meningkat 110,66% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 569.620 ton. Namun, Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, tingginya volume impor beras tahun ini sejatinya merupakan izin impor tahun 2015 lalu. Seharusnya, kata Sasmito, beras tersebut sudah masuk seluruhnya pada Desember 2015. Namun, realisasi baru masuk pada Januari sampai Maret 2016. "Jadi, izin impor beras itu dilakukan pada tahun 2015, tetapi baru direalisasikan pada semester pertama 2016," ujarnya, Kamis (29/12).
Hingga November, impor beras naik 110, 7%
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor produk pangan tahun 2016 masih tinggi. Khususnya beras. Menurut data BPS, dari bulan Januari-November 2016, volume impor beras mencapai 1,2 juta ton dengan nilai US$ 495,12 juta. Angka ini meningkat 110,66% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 569.620 ton. Namun, Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, tingginya volume impor beras tahun ini sejatinya merupakan izin impor tahun 2015 lalu. Seharusnya, kata Sasmito, beras tersebut sudah masuk seluruhnya pada Desember 2015. Namun, realisasi baru masuk pada Januari sampai Maret 2016. "Jadi, izin impor beras itu dilakukan pada tahun 2015, tetapi baru direalisasikan pada semester pertama 2016," ujarnya, Kamis (29/12).