KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus meninjau pengoperasian Light Rapid Transit Sumatera Selatan (LRT Sumsel). Hingga saat ini, tingkat keterisian LRT telah meningkat menjadi 40%. Budi mengatakan, peningkatan tersebut disebabkan adanya upaya-upaya optimalisasi layanan LRT Sumsel sejak 2 bulan yang lalu. Beberapa langkah tersebut seperti waktu tempeh perjalanan Stasiun Bandara ke Stasiun DJKS lebih singkat dari 60 menit menjadi 47 menit, waktu kedatangan antar-kereta (headway) dari 30 menit menjadi 18 menit, frekuensi perjalanan LRT dalam sehari yang semula 58 perjalanan meningkat menjadi 78 perjalanan. Baca Juga: Sempat berhenti mendadak, Ditjen Perkeretaapian evaluasi operasional LRT Sumsel
Hingga November, tingkat keterisian LRT Sumsel capai 40%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus meninjau pengoperasian Light Rapid Transit Sumatera Selatan (LRT Sumsel). Hingga saat ini, tingkat keterisian LRT telah meningkat menjadi 40%. Budi mengatakan, peningkatan tersebut disebabkan adanya upaya-upaya optimalisasi layanan LRT Sumsel sejak 2 bulan yang lalu. Beberapa langkah tersebut seperti waktu tempeh perjalanan Stasiun Bandara ke Stasiun DJKS lebih singkat dari 60 menit menjadi 47 menit, waktu kedatangan antar-kereta (headway) dari 30 menit menjadi 18 menit, frekuensi perjalanan LRT dalam sehari yang semula 58 perjalanan meningkat menjadi 78 perjalanan. Baca Juga: Sempat berhenti mendadak, Ditjen Perkeretaapian evaluasi operasional LRT Sumsel