JAKARTA. Menjelang akhir tahun 2012, realisasi penyerapan anggaran belanja modal masih saja melambat. Tim Evaluasi dan Percepatan Penyerapan Anggaran (TEPPA) khawatir, kondisi ini bakal menjadi tren tiap tahun. Data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan menyebutkan, per 31 Oktober 2012, realisasi penyerapan anggaran belanja modal baru sebesar Rp 73,7 triliun atau 43,7% dari pagu anggaran APBNP 2012 yang sebesar Rp 168,7 triliun. Ketua TEPPA, Kuntoro Mangkusubroto mengatakan, penyerapan anggaran belanja modal yang lambat adalah gejala yang terjadi setiap tahun. "Walaupun tahun ini lebih baik dari tahun lalu, tapi perbaikannya tidak terlalu hebat. Terus terang, ini sungguh mengkhawatirkan," jelasnya Rabu (14/11).
Kuntoro menuturkan, ada beberapa faktor yang membuat penyerapan anggaran belanja modal masih minim. Misalnya, proses lelang yang tertunda. Seharusnya, lelang sudah bisa dilakukan sejak Januari, namun pada kenyataannya proses lelang baru bisa dimulai pada periode April hingga Juni. Selain itu, Kuntoro juga menyebutkan, banyak kementerian yang sudah mengajukan anggaran namun ternyata tidak siap dengan detail proyek yang diajukan. Ia mencontohkan, ada kementerian yang ketika mengajukan anggaran untuk satu proyek belum melengkapi dengan design engineering detail (DED). Sehingga, perlu waktu untuk memulai proses lelang dan pencairan anggaran. Malahan, ada yang proyek sama sekali tidak bisa berjalan di tahun itu.