Hingga Oktober, klaim Askrindo capai Rp 1,2 T



JAKARTA. Klaim PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) membengkak. Hingga Oktober klaim yang telah dibayarkan Askrindo telah mencapai Rp 1,2 triliun.

Hingga akhir tahun, klaim Askrindo diperkirakan bakal membengkak hingga Rp 1,5 triliun.

Askrindo mencatat hingga Oktober klaim yang dibayarkan mengalami kenaikan hingga 100%. Tercatat Oktober 2014, klaim KUR sebesar Rp 600 miliar. Namun Oktober 2015 naik menjadi Rp 1,2 triliun.


Nilai ini telah lewat dari proyeksi perusahaan selama setahun sebesar Rp 900 miliar. Tingginya klaim Askrindo masih akan terjadi pada sisa waktu sebulan ini.

Sebab, angka kredit macet atau non perfoaming loan (NPL) bank diperkirakan tutup tahun mengalami kenaikan.

Antonius C S Napitupulu, Direktur Utama Askrindo mengatakan, penyumbang klaim banyak berasal dari kredit mikro.

"Debitur kami hampir semua adalah pedagang. Kalau ekonomi lesu, mereka akan memprioritaskan urusan perut dulu. Mereka mulai batuk-batuk," kata Antonius belum lama ini.

Itu sebabnya, Antonius memperkirakan klaim sampai akhir tahun Rp 1,5 triliun. Hal ini tercermin dari kredit bermasalah dari nilai penjaminan Askrindo atau net performance guarantee mencapai 4%.

Penyumbang klaim terbesar berasal dari KUR Rp 700 miliar sedangkan sisanya sebesar Rp 500 miliar berasal dari non KUR. "Kredit non KUR ini berasal dari bank yang memberikan kredit mikro penganti KUR yang sempat dimoratorium," papar Antonius.

Antonius optimis kondisi ini hanya akan berlangsung pada tahun ini dan kualitas kredit akan mulai membaik pada tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri