KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga 11 Juni 2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru menyerap anggaran sebesar Rp 23,17 triliun atau sebesar 19,79% dari pagu 2019 yang sebesar Rp 117,09 triliun. Realisasi ini pun meleset dari rencana serapan yang ditetapkan sejak awal tahun. Pasalnya, Kementerian PUPR menargetkan bisa menyerap anggaran sebesar 26,62% pada periode yang sama. Meski serapan anggarannya kurang dari 20%, tetapi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, jumlah anggaran yang sudah direalisasikan tergolong besar. "Itu masih cepat menurut saya. kelihatan persentasenya kecil, tetapi anggarannya besar. Kalau 20% dari Rp 117 trliun itu sudah berapa triliun diserap? Jadi nominalnya cukup besar," tutur Basuki, Rabu (12/6).
Menurut Basuki, serapan yang rendah tersebut dipengaruhi oleh tahun politik, masa puasa, adanya masa libur hingga adanya perubahan organisasi di Kementerian PUPR. Meski begitu, Basuki optimistis pihaknya dapat menyerap anggaran yang sudah dialokasikan pada Kementerian PUPR hingga akhir tahun. "Ini baru awal bulan keenam, kami masih yakin prognosanya masih bisa dikejar," tambah Basuki. Bila dirinci, realisasi serapan anggaran Kementerian PUPR terbagi atas Sekretariat Jenderal yang menyerap Rp 173,99 miliar atau 32,59% dari pagu yang dialokasikan ke unit organisasinya, Inspektorat Jenderal menyerap Rp 35,2 miliar atau 35,33%, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menyerap Rp 9,41 triliun atau sebesar 23,46%. Selanjutnya, Direktorat Jenderal Bina Marga menyerap Rp 9,82 triliun atau 22,33%, Direktorat Jenderal Cipta Karya menyerap Rp 2,1 triliun atau 9,36%. Serapan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan senilai Rp 1,06 triliun atau sebesar 13,62%. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi menyerap Rp 165,11 miliar atau 29,58%.Ditjen Pembiayaan Infrastruktur menyerap Rp 61,79 triliun atau 23,59%. Lalu, serapan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) sebesar Rp 43,16 miliar atau 18,93%. Sementara serapan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) sebesar Rp 146,79 miliar atau 27,14% dan serapan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) sebesar Rp 136,37 miliar atau 34,18%. Sementara itu, realisasi pembangunan fisik Kementerian PUPR hingga 11 Juni sudah mencapai 21,18%, meleset dari target yang ditetapkan yakni sebesar 25,72%.
Tahun ini program pembangunan PUPR antara lain untuk ketahanan air dan pangan yakni pembangunan 10 bendungan, 139.410 ha jaringan irigasi baru, dan 12 embung. Untuk Konektivitas yakni 732 km jalan nasional dan 17.283 meter jembatan baru. Untuk pemukiman yakni pembangunan SPAM sebesar 3.173 liter per detik, penanganan 888 ha kawasan kumuh perkotaan dan penangan sanitasi dan persampahan untuk 416.680 kk, dan untuk perumahan yakni pembangunan 6.873 unit rumah susun, 2.130 unit rumah khusus dan 206.500 unit rumah swadaya. Dalam mencapai target serapan anggaran dan pembangunan fisik tahun ini, Basuk pun mengatakan pihaknya akan melakukan berbagai cara seperti meningkatkan pengawasan, meningkatkan alat, menambah pekerja. "Semester II juga sudah ada kontrak-kontrak jadi kita tinggal mempercepat pelaksanaan pekerjaan," tambah Basuki. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli