Hingga pertengahan Maret, Bulog serap 65.000 ton beras komersial



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Januari hingga Maret 2020, Perum Bulog telah menyerap gabah setara beras sebanyak 65.000 ton untuk kebutuhan komersial.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, pihaknya memang baru menyerap beras untuk memenuhi kebutuhan komersial, mengingat harga gabah saat ini berada di atas harga pembelian pemerintah (HPP).

Baca Juga: Dari Jokowi hingga Kabareskrim Polri sidak beras, ada apa ?


"Untuk komersial itu kita sudah menyerap 65.000 ton. Untuk cadangan beras pemerintah (CBP) belum, karena harga gabah dan berasnyanya di atas HPP," ujar Tri kepada Kontan.co.id, Rabu (18/3).

Tri mengatakan, Bulog akan banyak menyerap beras untuk kebutuhan CBP pada panen raya tahun ini, yang berlangsung pada Maret dan April. Dia mengatakan, biasanya saat panen raya, Bulog bisa menyerap beras hingga 60% dari target penyerapan beras sepanjang 2020.

Dia menambahkan, Bulog menargetkan bisa menyerap 1,2 juta ton di 2020. Artinya, bila Bulog bisa menyerap sebesar 60% dari target tersebut, Bulog bisa menyerap beras sekitar 720.000 ton sepanjang Maret dan April.

Meski belum menyerap beras untuk CBP. Bulog tetap aktif menyalurkan beras melalui Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH). Tri mengatakan, beras tersebut menggunakan stok Bulog yang saat ini masih sebanyak 1,5 juta ton.

Baca Juga: Stok aman, masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan persediaan minyak goreng

Melihat pasokan Bulog yang masih besar, Tri pun menyakini kebutuhan beras masyarakat masih akan terpenuhi, bahkan hingga puasa dan lebaran.

"Ini kan panen di Maret akhir dan April, tetapi bersamaan dengan itu, memasuki bulan puasa dan lebaran. Sehingga menurut saya saat permintaan tinggi, asumsi kami harga dan pasokan masih stabil," tutur Tri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi