Hingga Semester I-2023, Mitra Keluarga (MIKA) Telah Serap Capex Rp 300 Miliar



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Hingga akhir Juni-2023, emiten rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) telah menggunakan sekitar Rp 300 miliar anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) mereka selama semester I-2023. 

Head of Investor Relations MIKA Aditya Widjaja mengatakan hingga akhir tahun ini perseroan mengalokasikan capex senilai Rp 750 miliar hingga Rp 800 miliar yang dialokasikan salah satunya untuk membangun rumah sakit baru. 

Aditya menambahkan, perseroan memiliki rencana akhir tahun 2023 yaitu meresmikan rumah sakit di kawasan Grand Wisata, Bekasi.


“Rencana akhir tahun ini, kami akan ada satu Rumah Sakit (RS) lagi, yang akan dibuka di Grand Wisata, Bekasi,” katanya saat dihubungi Kontan, Selasa (12/09). 

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham MIKA, SIDO, dan MIDI Untuk Jumat (1/9)

Ia juga mengungkap bahwa hingga kini perseroan telah memiliki 29 rumah sakit. Adapun rinciannya, 18 rumah sakit terletak di wilayah Jabodetabek, 5 rumah sakit di Jawa Barat, 4 rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur, dan 2 rumah sakit di wilayah Tegal Jawa Tengah.

Kemudian, saat ditanya terkait adanya peningkatan pasien di rumah sakit milik perseroan yang berkaitan dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat polusi udara yang buruk beberapa bulan terakhir, Aditya mengatakan ada kenaikan namun tak terlalu signifikan. 

 
MIKA Chart by TradingView

“Ada kenaikan pasien ISPA, tapi total volumenya tidak signifikan,” katanya.

Jika mengutip laporan keuangan MIKA hingga 30 Juni 2023, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 2,04 triliun, turun tipis 1,15% dari pendapatan pada semester I-2022 yang senilai Rp 2,07 triliun. 

Baca Juga: September Ceria atau Black September? Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini untuk Anda

Saat total pendapatan turun, MIKA pun mengalami kenaikan beban pada semester I-2023. Beban pokok pendapatan naik 5,24% menjadi Rp 1,03 triliun pada semester I-2023, dari periode sama tahun lalu senilai Rp 980,58 miliar. Beban usaha juga turut naik 10,09% menjadi Rp 580,66 miliar, dari sebelumnya Rp413,82 miliar.  

Pendapatan yang turun dan kenaikan beban membuat laba bersih perseroan di semester I-2023 menjadi Rp453,10 miliar. Artinya turun 14,47% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 529,76 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli