Hingga Senin siang, Polda Banten evakuasi 222 jenazah korban tsunami Selat Sunda



KONTAN.CO.ID - PANDEGLANG. Personel Polda Banten terus melakukan penyisiran wilayah terdampak tsunami Selat Sunda. Hingga Senin (24/12) pukul 14.00 WIB telah ditemukan 222 jenazah di wilayah pesisir Banten. 

"Hingga pukul 14.00 WIB, sudah 222 jenazah dievakuasi, dan teridentifikasi 185 jenazah," kata Wakapolda Banten Brigjen Tomex Kurniawan di Posko Bencana Polda Banten di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Senin (24/12). 

Dari 185 jenazah yang sudah teridentifikasi, 37 jenazah sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga. Sementara jenazah yang belum teridentifikasi, menurut dia, masih terus dilakukan identifikasi oleh tim inafis dengan mencocokkan data maupun sidik jari milik korban. 


Jenazah korban meninggal tsunami Selat Sunda tersebut merupakan hasil evakuasi tim pencari di sejumlah wilayah terdampak seperti Kecamatan Sumur, Tanjung Lesung, Panimbang, Labuan, Carita, Cinangka dan Pulau Sangiang. 

Seluruh korban meninggal kini tidak lagi dikumpulkan ke puskesmas setempat, melainkan langsung dibawa ke RSUD Berkah Pandeglang dan RSUD dr Drajat Prawiranegara Kota Serang. 

Hingga saat ini, menurut Tomex, pihaknya terus melakukan pencarian korban tsunami Selat Sunda yang belum ditemukan. 

"Laporan masuk dari keluarga korban ada 60 orang yang hilang," kata dia. 

Sementara menurut Kabid Humas Polda Banten, AKBP Edy Sumardi pihaknya sudah menurunkan personel dari unit Ditsabhara dan Brimob untuk mengevakuasi korban di Kecamatan Sumur. 

Diketahui hingga saat ini wilayah terdampak gempa di Kecamatan Sumur masih sulit diakses lantaran lokasinya berada paling jauh di selatan. 

"Total seluruh anggota maksimal yang kita turunkan 400 personel untuk fokus evakuasi di wilayah terdampak mulai dari Cinangka, Carita hingga Kecamatan Sumur," kata Edy. (Kontributor Banten, Acep Nazmudin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Polda Banten: 222 Jenazah Korban Tsunami Selat Sunda Ditemukan, 185 Teridentifikasi"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi