KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina EP hingga akhir September 2019 membukukan pendapatan sebesar US$2,2 miliar dan laba bersih US$ 492,43 juta. Nanang Abdul Manaf Direktur Utama Pertamina EP menyebutkan, harga minyak yang lebih rendah dan beban selisih kurs menjadi faktor utama yang membuat kinerja keuangan Pertamina EP agak terkoreksi. Pada kuartal III 2018, PEP mencatat laba sebesar US$582,57 juta. Baca Juga: Produksi migas Pertamina EP (PEP) kuartal III-2019 naik 106%
Sedangkan untuk penyerapan Anggaran Biaya Investasi, hingga akhir September 2019 sebesar US$ 405,84 juta atau sebesar 74% dari RKAP 2019 sebesar US$557,40 juta. Sementara itu dari sisi produksi minyak dan gas PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini mampu memproduksi mencapai 82,41 MBOPD hingga kuartal III 2019, atau 106% dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar 77,87 MBOPD. Kenaikan produksi didukung realisasi produksi sumur bor di beberapa field seperti Subang, Jatibarang, Pendopo, Prabumulih, Ramba, dan Jambi. Baca Juga: Tahun depan, Pertamina EP alokasikan US$ 90 juta untuk eksplorasi potensi cadangan Nanang mengatakan kenaikan produksi juga ditopang dari kemitraan. Selain itu, kegiatan well intervention dan optimasi sumur di beberapa field seperti Rantau, Pangkalan Susu, Ramba, Prabumulih, Pendopo, Limau, dan Tambun. “Untuk produksi minyak, PEP Asset 5 dan Asset 2 memberikan kontribusi terbesar, yakni masing-masing 17,82 MBOPD dan 17,68 MBOPD, sedangkan gas, Asset 2 dan Asset 3 menjadi kontributor produksi terbesar, yakni 397,2 MMSCFD dan 259,9 MMSCFD,” katanya, kemarin. Menurut Nanang, untuk mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), dari sisi operasi produksi, eksplorasi, dan pengembangan, PEP juga melaksanakan rencana kerja yang selalu taat pada aspek HSSE. PEP juga fokus eksekusi program kerja bor, workover, well intervention, dan WS yang sudah direncanakan serta melakukan pengawasan secara terintegrasi proses pengadaan (RKS, Tender, Konstruksi, Commissioning), memonitor progres fisik dan biaya secara rutin. Baca Juga: Pengelolaan sampah gagasan Pertamina EP diterapkan di seluruh PAUD Karawang “Serta melakukan sinergi antarfungsi sebagai dasar eksekusi rencana kerja, serta cost effectiveness,” katanya.