KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 700 miliar hingga September 2020. Direktur Keuangan Bukit Asam Mega Satria mengatakan, serapan capex terbesar merupakan setoran modal ke PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) untuk proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8. Belanja modal juga digunakan oleh emiten pelat merah ini untuk beberapa investasi rutin lainnya. Mega mengatakan, sampai dengan Desember tahun ini, akan ada beberapa setoran modal kembali dengan proyeksi Rp 250 miliar. “Juga ada beberapa investasi rutin. Diperkirakan capex sekitar Rp 1 triliun – Rp 2 triliun hingga Desember 2020,” ujar Mega saat paparan kinerja yang digelar secara virtual, Jumat (6/11). Meski belum menyebut angka pasti, Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin menyebut alokasi belanja modal tahun depan berpotensi akan lebih besar dari tahun ini. Hal ini karena ada beberapa proyek yang akan dieksekusi dan berlanjut tahun depan, salah satunya adalah PLTU Mulut Tambang.
Hingga September 2020, serapan belanja modal Bukit Asam (PTBA) capai Rp 700 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 700 miliar hingga September 2020. Direktur Keuangan Bukit Asam Mega Satria mengatakan, serapan capex terbesar merupakan setoran modal ke PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) untuk proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8. Belanja modal juga digunakan oleh emiten pelat merah ini untuk beberapa investasi rutin lainnya. Mega mengatakan, sampai dengan Desember tahun ini, akan ada beberapa setoran modal kembali dengan proyeksi Rp 250 miliar. “Juga ada beberapa investasi rutin. Diperkirakan capex sekitar Rp 1 triliun – Rp 2 triliun hingga Desember 2020,” ujar Mega saat paparan kinerja yang digelar secara virtual, Jumat (6/11). Meski belum menyebut angka pasti, Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin menyebut alokasi belanja modal tahun depan berpotensi akan lebih besar dari tahun ini. Hal ini karena ada beberapa proyek yang akan dieksekusi dan berlanjut tahun depan, salah satunya adalah PLTU Mulut Tambang.