Hingga September 2021, Impack Pratama (IMPC) raup penjualan sebesar Rp 1,58 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun terkendala penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) tetap berhasil mencetak kinerja keuangan yang positif di periode kuartal III-2021 (Juli-September 2021). 

Mengutip keterbukaan informasi pada Jumat (29/10), angka penjualan IMPC di kuartal III-2021 tercatat sebesar Rp 526 miliar. Torehan ini mengalami pertumbuhan 13% dibandingkan dengan kuartal III-2020 Rp 465 miliar. 

"Pada kuartal kedua tahun lalu, kinerja kami sangat terdampak dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta lockdown anak usaha di luar negeri. Hal yang sama berdampak ulang terhadap kinerja kami di kuartal ketiga 2021 ini," terang manajemen perseroan. 

Pengetatan mobilitas tersebut,ikut berpengaruh terhadap penjualan IMPC di semua unit pada Juli-September lalu. Meskipun begitu, secara year to date (ytd) per September 2021, penjualan IMPC masih berhasil meningkat sebesar 28% menjadi Rp 1,58 triliun. 

Baca Juga: Terregra Asia Energy (TGRA) terus memacu proyek pembangkit EBT

Sehingga secara ytd September 2021, Impack Pratama mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 158 miliar. Jumlah ini terkerek hingga 82% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu senilai Rp 87 miliar. 

Penguatan kinerja penjualan dan juga torehan laba perusahaan per September tahun ini, membuat IMPC yakin kinerja di sisa tahun 2021, bisa melampaui target penjualan maupun laba bersih yang diproyeksikan masing-masing mencapai Rp 1,9 triliun dan Rp 165 miliar. 

Menurut manajemen IMPC, tantangan yang tersisa hingga penghujung tahun nanti utamanya masih datang dari lonjakan harga serta sulitnya supplu bahan baku yang dapat menggerus gross margin IMPC di kuartal keempat ini. Selain itu, masih tidak menentunya kondisi pandemi Covid-19 secara global juga menjadi tantangan lain yang tak bisa terhindarkan. 

"Kami juga perlu menyampaikan kabar baik bahwa operasional pabrik kami yang baru di Surabaya diharapkan bisa dimulai di bulan Desember 2021, satu bulan lebih cepat dari yang kami targetkan," tutup manajemen. 

Selanjutnya: Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) pastikan telah ikuti aturan harga tes PCR terbaru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi