KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realiasasi serapan belanja modal alias capex PT Blue Bird Tbk (
BIRD) hingga September 2022 mencapai 50% dari anggaran yang disiapkan sebesar Rp 1,2 triliun. Direktur Utama BIRD Sigit Djokosoetono mengatakan alokasi anggaran capex digunakan untuk pembelian seluruh armada kendaraan, termasuk reguler taksi, kendaraan mobil listrik, hingga armada berbahan bakar CNG. "Lebih dari 50% sudah terealisasi dan tercapai dari anggaran capex. unit kendaraan yang dibeli itu bukan hanya untuk kendaraan EV (listrik) saja, alokasi Capex itu untuk seluruh kendaraan," kata Sigit kepada KONTAN saat acara peluncuran program Dropbox sampah digital BIRD dan Mountrash (28/09).
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Impor Lebih dari 50 Kendaraan Listrik pada Kuartal IV 2022 Catatan Kontan, agenda pembelian armada baru tahun ini direncanakan mencapai 4.000 unit-5.000 unit. Hingga September, pembelian armada baru masih kurang dari 50% dari jumlah armada yang ditargetkan. Faktor yang menjadi penyebab terhambatnya pembelian armada baru ini disampaikan Sigit karena kurangnya komponen chip yang dibutuhkan dalam fitur kendaraan mobil. "Salah satu faktor penghambat itu kurangnya chip, tapi kita upayakan untuk terus kejar," kata Sigit. Asal tahu saja chip yang dimaksud adalah chip semikonduktor yang terdapat di beberapa mobil, fungsinya adalah sebagai sirkuit listrik dengan banyak komponen di dalamnya. Komponen ini seperti transistor dan kabel yang menghubungkan antara komponen di dalamnya. Tanpa adanya chip ini, maka mesin mobil tidak bisa menjalankan tugasnya.
Terkait dengan progres pembelian armada baru ini, BIRD saat ini masih memperbanyak pembelian mobil untuk reguler taksi, sisanya untuk untuk kendaraan rental, mobil listrik dan armada berbahan bakar CNG. "Saat ini kita banyak di reguler taksi dulu, selanjutnya kami akan sourcing kendaraan untuk kebutuhan rental," kata Sigit. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .