Hingga September, ADRO lunasi utang US$ 109 juta



JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melunasi pinjaman perbankan sebesar US$ 109 juta dalam periode sembilan bulan pertama tahun ini. Hal itu membuat utang bersih perseroan berkurang 43% year on year (yoy) menjadi US$ 511 juta.

Hingga saat ini, ADRO masih memiliki fasilitas pinjaman sebesar US$ 80 juta yang belum digunakan. Sehingga, total akses likuiditas ADRO mencapai US$ 1 miliar, termasuk dana kas senilai US$ 964 juta.

"Jadwal pembayaran utang masih berada di level terkendali, sekitar US$ 270 juta per tahun," ujar Garibaldi Thohir, Direktur Utama ADRO, Selasa (1/11).

Sementara itu, total pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu setahun turun 3% menjadi US$ 149 juta. Jika ditotal, jumlah pinjaman jangka panjang perseroan turun 13% menjadi US$ 1,3 miliar.

Lalu,arus kas dari aktivitas operasional naik 23% yoy menjadi US$ 540 juta karena efisiensi yang dilakukan perseroan. Garibaldi menjelaskan, total dana belanja modal ADRO yang sudah terserap hingga September 2016 mencapai US$ 107 juta yang digunakan untuk pembelian alat berat.

Hingga Kuartal III 2016, perseroan mencetak kenaikan laba inti sebesar 23% menjadi US$ 281 juta. Sementara itu, laba bersihnya tercatat sebesar US$ 209,1 juta, naik dari US$ 180 juta.

Kenaikan laba bersih ini justru berada di kala perseroan mencetak penurunan pendapatan dari US$ 2,1 miliar pada Kuartal III 2015 menjadi US$ 1,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto