Hingga September, BCA catatkan transaksi menggunakan QRIS sebesar Rp 193 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk mencermati adanya pengurangan transaksi fisik akibat penerapan pembatasan sosial berskala besar di tengah pandemi. Hal ini turut mempengaruhi layanan nontunai seperti menggunakan metode QRIS.

“Perseroan mencatat transaksi nasabah melalui QRIS pada bulan September 2020, sebesar Rp 49 miliar atau naik sebesar 11% dari bulan sebelumnya. Sehingga secara YTD September 2020 menjadi Rp 193 miliar,” ujar Direktur BCA Santoso Liem kepada Kontan.co.id pada Senin (7/12).

Baca Juga: Likuiditas perbankan masih tetap kuat meski DPK melambat


Lanjut ia, transaksi nontunai menggunakan QRIS mengalami peningkatan signifikan setiap bulannya. Hal ini disebabkan oleh awareness masyarakat di tengah situasi pandemi untuk menggunakan transaksi nontunai.

Selain itu, BCA juga terus menerus melakukan edukasi mengenai QRIS. Lantaran transaksi via standar baku bank sentral itu selain lebih efisien, juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini.

“Di tahun 2021 kami akan memperluas lagi penerimaan QRIS di merchant serta meneruskan edukasi ke nasabah agar implementasi pembayaran metode QRIS ini dapat berjalan untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi pembayaran,” pungkas Santoso.

Selanjutnya: Transaksi QRIS di perbankan semakin ramai, ini pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi