Hingga September, capex CPIN terserap 77%



JAKARTA. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) terus menjaga laju bisnisnya di tengah gejolak ekonomi yang terjadi sepanjang tahun ini. Hal ini bisa dilihat dari anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) CPIN) yang sebagian besarnya telah terealisasi.

"Hingga September, capex yang terserap sekitar Rp 2,3 triliun," ujar Direktur Keuangan CPIN Ong Mei Siang. Dengan anggaran capex senilai Rp 3 triliun, berarti anggaran tersebut telah terealisasi sebesar 77%. 

Sejatinya, semula CPIN memiliki anggaran capex sekitar Rp 2 triliun untuk tahun ini. Namun, angkanya ditingkatkan menjadi Rp 3 triliun seiring dengan banyaknya akuisisi yang dilakukan CPIN.


CPIN belum lama ini telah menuntaskan proses akuisisi breeding farm milik PT Sierad Produced Tbk (SIPD). Breeding farm ini memiliki lahan seluas 237,2 hektare dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) seluas 124 ha dan area hatchery sebesar 30,2 ha. 

Selain lahan, pasca akuisisi tersebut CPIN juga menguasai mesin, peralatan, dan inventaris, serta persediaan hewan ternak berumur pendek. Jika ditotal, aset yang sebelumnya dimiliki SIPD itu senilai Rp 430 miliar. 

Masih pada tahun ini juga, CPIN membangun feed mill di kawasan Cirebon. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 20.000 ton pakan ternak per bulan. Pabrik dengan nilai investasi US$ 40 juta ini akan mulai beroperasi tahun depan.

Jadi, saat ini CPIN memiliki 8 pabrik pakan, 90 peternakan, 49 penetasan, dan 5 fasilitas produksi pangan. Semua produksi dari seluruh pabrik tersebut didistribusikan oleh lebih dari 2.500 agen distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sementara, untuk capex tahun depan, jumlahnya tidak lebih besar dibanding tahun ini mengingat rencana akuisisi tahun depan tidak sebanyak akuisisi yang dilakukan tahun ini. "Untuk  tahun depan, capex yang disediakan sekitar Rp 2,5 triliun," pungkas Ong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan