KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja hasil investasi Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan naik signifikan pada September 2018. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, sampai September 2018, BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan hasil investasi sebesar 21 triliun. Jumlah tersebut naik 19% secara
year on year (yoy). “Peningkatan hasil investasi karena kami menempatkan instrumen investasi yang menghasilkan imbal hasil yang tinggi. Selain itu juga ditunjang oleh jumlah iuran yang meningkat,” kata Agus di Jakarta, Rabu (24/10).
Disamping itu, BPJS Ketenagakerjaan juga melakukan
rebalancing portofolio yaitu strategi investor untuk melakukan profit taking dan mengamankan profit tersebut pada instrumen investasi yang aman. Strategi ini mampu menjaga dana investor agar tidak terlalu tergerus ketika kondisi pasar modal terpuruk. “Kami hanya melakukan
rebalancing saja, demi menyesuaikan kebutuhan likuiditas dan kebutuhan jangka panjang. Porsi investasi kami tempatkan sesuai pertimbangan risiko investasi masing-masing,” ungkapnya. Strategi tersebut membuat BPJS Ketenagakerjaan meraih rasio imbal hasil atau
yield on investment (YoI) sebesar 8,41%, atau hampir memenuhi target akhir tahun di level 9%. BPJS Ketenagakerjaan menaruh lebih banyak investasi ke surat utang untuk meminimalisir gejolak pasar modal. Alokasi ke instrumen surat utang 62%, saham 19%, deposito 8%, reksadana 10% dan investasi langsung 1%. Dana kelola tersebut diinvestasikan pada berbagai sektor, seperti keuangan, pertambangan, aneka industri, transportasi dan infrastruktur. Investasi dilakukan tidak secara langsung, yaitu melalui surat berharga negara (SBN) dan saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Adapun penempatan 62% surat utang terdiri dari instrumen SBN, sisanya ke surat utang korporasi swasta dan BUMN. Sementara untuk sahamnya, mayoritas ditaruh ke saham BUMN dan LQ45.
Ke depannya BPJS Ketenagakerjaan akan terus memantau pergerakan pasar agar target hasil investasi sebesar Rp 32 triliun bisa terpenuhi. Meski kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung volatil, BPJS Ketenagakerjaan tetap optimistis IHSG akan kembali menguat karena kondisi fundamental di Indonesia masih baik. Sepanjang tahun 2018, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan dana kelola sebesar Rp 367,88 triliun. Sampai dengan September, BPJS Ketenagakerjaan telah kumpulkan dana kelola sebesar Rp 343 triliun, naik 17% secara tahunan. Di periode yang sama, jumlah peserta yang terdaftar 49,5 juta peserta dan jumlah peserta aktif 29,5 juta. Sedangkan jumlah iuran peserta yang terkumpul sebesar Rp 46,6 triliun, naik 35% secara
year on year (yoy). Kenaikan jumlah peserta itu diiringi oleh kenaikan pembayaran klaim sebesar Rp 17,6 triliun, meningkat 32% yoy. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi