KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode sembilan bulan pertama tahun ini nampaknya cukup menantang bagi PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS). Sepanjang Januari-September 2020 lalu, distributor Monin Syrup tersebut hanya mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 11,26 miliar, turun 49,33% dibanding perolehan laba bersih periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 22,23 miliar. Penurunan pada sisi laba bersih salah satunya didorong oleh kinerja penjualan yang menurun. Dikutip dari laporan keuangan perusahaan, Kamis (5/11), penjualan bersih KMDS turun 19,49% secara tahunan atau year-on-year menjadi Rp 83,42 miliar pada sembilan bulan pertama tahun ini. Sebelumnya, penjualan bersih KMDS mencapai Rp 103,63 miliar pada periode sama tahun lalu. Sejalan dengan penjualan bersih yang turun, pengeluaran KMDS pada pos beban pokok penjualan juga mengalami penurunan. Tercatat, beban pokok penjualan KMDS turun 12,73% yoy dari semula Rp 59,48 miliar pada Januari-September 2019 menjadi Rp 51,91 miliar di Januari-September 2020.
Hingga September, laba bersih Kurniamitra Duta Sentosa (KMDS) turun 49,33% yoy
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode sembilan bulan pertama tahun ini nampaknya cukup menantang bagi PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS). Sepanjang Januari-September 2020 lalu, distributor Monin Syrup tersebut hanya mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 11,26 miliar, turun 49,33% dibanding perolehan laba bersih periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 22,23 miliar. Penurunan pada sisi laba bersih salah satunya didorong oleh kinerja penjualan yang menurun. Dikutip dari laporan keuangan perusahaan, Kamis (5/11), penjualan bersih KMDS turun 19,49% secara tahunan atau year-on-year menjadi Rp 83,42 miliar pada sembilan bulan pertama tahun ini. Sebelumnya, penjualan bersih KMDS mencapai Rp 103,63 miliar pada periode sama tahun lalu. Sejalan dengan penjualan bersih yang turun, pengeluaran KMDS pada pos beban pokok penjualan juga mengalami penurunan. Tercatat, beban pokok penjualan KMDS turun 12,73% yoy dari semula Rp 59,48 miliar pada Januari-September 2019 menjadi Rp 51,91 miliar di Januari-September 2020.