Hingga September, penjualan lahan SSIA masih lesu



JAKARTA. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) baru berhasil mencatatkan penjualan lahan seluas 10,2 hekater (ha). Jumlah tersebut baru 51% dari target penjualan yang ditetapkan perseroan tahun ini.

Adapun rata-rata lahan tersebut dibanderol dengan harga US$ 160 per meter persergi (m2). Artinya, SSIA berhasil mengantongi penjualan lahan sebesar US$ 16,32 juta atau sekitar Rp 228,5 miiliar.

Erlin Budiman, Investor relation SSIA mengatakan, rendahnya penjualan lahan hingga kuartal III terjadi lantaran perlambatan pertumbuhan ekonomi. Kendati demikian, dia optimis target yang dipatok tahun ini dapat tercapai.


"Kami tetap optimis karena saat ini ada tiga investor sedang kita jajaki," katanya pada KONTAN baru-baru.

Menurut Erlin, ada dua investor yang menjajaki pembelian lahan dalam jumlah besar. Jika itu berhasil maka target perseroan tahun ini akan tercapai di sisa tiga bulan ini.

Sebagian besar lahan yang terjual selama sembilan bulan pertama dibeli oleh investor asing yang bergerak di sektor konsumer goods.

Selain itu, SSIA juga tengah mencoba menjajaki investor asing diluar Jepang untuk masuk ke kawasan industri Karawang.

Erlin mengatakan, perseroan tak lagi hanya fokus ke investor Jepang seperti yang selama ini dilakukan. "Kita juga akan mulai jajajki investor dari Cina, Korea dan India," katanya.

Menurut Erlin, ketiga negara tersebut juga memiliki industri-industri yang cukup berkembang.

Seperti diketahui, SSIA semula menargetkan penjualan lahan seluas 60 ha tahun ini. Namun perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi sepanjang semester I memaksa perseroan memangkas target sejak Agustus lalu menjadi 20 ha tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri