Hingga sesi I perdagangan, transaksi non reguler saham MAPA mencapai Rp 4,6 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga sesi I perdagangan Jumat (12/4), terjadi beberapa kali transaksi non reguler saham PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA). Berdasarkan data RTI, volume transaksi saham MAPA di pasar non reguler mencapai 1,07 miliar saham dengan total nilai 4,6 triliun.

Broker yang terlibat dalam transaksi ini adalah Indo Premier Sekuritas dan Deutche Sekuritas Indonesia.

Bila merujuk keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (11/4), salah satu pemegang saham MAPA yakni yakni Montage Company Limited merealisasikan penjualan saham emiten ini lewat private placement. Dalam aksi ini, Montage berencana melepas seluruh saham MAPA miliknya sebanyak 648,51 juta saham.


"Rencana private placement ini akan dilaksanakan pada tanggal 12 April 2019," ungkap manajemen MAPA dalam keterbukaan informasi, Kamis (11/4).

Pada akhir Maret 2019, Montage tercatat memiliki 423,28 juta saham MAPA atau setara dengan 14,85% dari modal disetor MAPA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) memiliki 83,50% saham MAPA. Sedangkan saham publik dengan kepemilikan kurang dari 5% hanya 1,65%.

Montage memiliki option agreement dengan pemegang saham utama MAPA, yakni PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) sehingga pada 12 April 2019, Montage memiliki 840,98 juta saham atau setara 29,50% dari modal disetor MAP Aktif.

MAPA mengungkapkan, saat ini belum memerlukan modal tambahan untuk perkembangan kegiatan usaha. "Maka salah satu alternatif untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham MAPA adalah melalui pelaksanaan private placement," ungkap MAPA.

Montage akan menjual 648,51 juta saham melalui private placement di luar dan di dalam Indonesia. Saham-saham ini akan ditawarkan kepada investor yang identitasnya dapat diketahui setelah proses book-building. 

Penyelesaian private placement akan bergantung pada persyaratan underwriting agreement. MAPA dan Montage telah menandatangani underwriting agreement dengan Deutsche Bank AG cabang Hong Kong, UBS AG cabang Singapura, PT Indo Premier Sekuritas dan Credit Suisse Singapore Limited pada 9 April 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi