Hingga Tahun 2027, SKK Migas Targetkan 33 Proyek Migas Akan Onstream



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan 33 proyek migas onstream (mulai berproduksi) di Indonesia dimulai tahun ini hingga 2027. 33 proyek onstream ini akan berkontribusi dalam pencapaian target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 BSCFD gas pada 2030.

"Untuk ke depan potensi apa saja yang kita perkirakan bisa mengangkat produksi migas di Indonesia baik dari sisi minyak maupun gas," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VIII DPR, Rabu (13/3).

Ia menuturkan, SKK Migas akan terus menjaga produksi migas dengan mengandalkan sisa-sisa cadangan dari lapangan yang masih aktif sekarang.


Sebelumnya, menurut catatan KONTAN, SKK Migas menargetkan 15 proyek migas onstream tuntas pada tahun ini. Kehadiran 15 proyek migas ini bakal meningkatkan produksi migas nasional dengan tambahan produksi 41.922 barel per hari (BOPD) dan gas 324 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dengan capex sebesar US$ 560,1 juta.

Baca Juga: Menteri ESDM Lantik 12 Pejabat di Lingkungan Kementerian ESDM

Sebagai gambaran, 15 proyek migas tersebut yakni tiga proyek milik Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yakni Peciko 8B (16 MMSCFD), Bekapal Artficial Lift (12 MMSCFD) dan SWPG Debottlenecking (8 MMSCFD). Ketiga proyek ini ditargetkan onstream pada Maret 2024.

Selanjutnya, Pembangunan CO2 dan DHU Lapangan Karang Baru (5 MMSCFD) milik Pertamina EP yang akan onstream pada April 2024, Flowline ASDJ-116X (94 BOPD) milik PHE Ogan Kemering yang ditargetkan onstream pada April 2024. Kemudian, Akatara Gas Plant (25 MMSCFD) mlik Jadestone Energy yang akan onstream pada April 2024.

Kemudian, proyek Fasilitas Kompresor South Sembakung (22,5 MMSCFD) milik JOB PMEP Simenggaris dengan target onstream pada Mei 2024, Proyek OPL E-Main (128 BOPD) milik PHE ONWJ yang bakal onstream pada Juni 2024, Proyek Duyung Facility Optimization (40 MMSCFD) dengan operator Medco Grissik dengan target onstream pada Juli 2024.

Disusul, proyek West Belut (50 MMSCFD) milik Medco Natuna dengan target onstream pada Agustus 2024, Proyek SP Puspa Asri (600 BOPD) milik Pertamina EP yang bakal onstream pada Oktober 2024 serta Proyek Kompresor Merbau (8 MMSCFD) dengan target onstream pada November 2024.

SKK Migas mencatat sebanyak 6 proyek migas tuntas pada tahun 2023 lalu. Kehadiran proyek ini sukses menambah kapasitas produksi hulu migas nasional sebesar 4.900 BOPD dan 306 MMSCFD dengan capex sebesar US$ 329,4 juta.

Keenam proyek hulu migas tersebut terdiri dari Proyek GBFCP milik Premier Oil yang onstream pada 6 Juli 2023 dengan kapasitas 117 MMSCFD, Proyek LTRO 1B milik Medco Grissik dengan kapasitas 52 MMSCFD yang onstream pada 28 Juli 2023.

Selanjutnya, proyek YY (Lanjutan/carried over 2022) milik PHE ONWJ dengan kapasitas 2000 BOPD dan 1 MMSCFD yang onstream pada 9 Agustus 2023 dan Proyek MAC yang merupakan carried over tahun 2022 milik HCML dengan kapasitas 55 MMSCFD yang onstream di 5 September 2023.

Baca Juga: SKK Migas Sebut Penyebab Produksi Minyak Menurun Tiap Tahun

Kemudian, dua proyek lain yakni SP Jatiasri milik Pertamina EP dengan kapasitas 2.900 BOPD dan 16 MMSCFD yang onstream pada 13 September 2023 dan Proyek OPL Bronang Gas oleh Medco Natuna dengan produksi 65 MMSCFD yang onstream pada 13 September 2023, serta AFCP Premier Ol dengan potensi gas (117 MMSCFD). 

Sementara itu, pada 2025, berdasarkan data per 6 Februari 2024 ada rencana onstream enam proyek, yakni Terubuk (minyak), Wilele (migas), Merakes East (migas), XO-OX (minyak), LTRO-18 (gas), Suban Revamping (gas).

Selanjutnya pada 2026, ada tujuh proyek antara lain komersialisasi onstream POD-proyek gas Banyu Urip (minyak), Ande-ande Lumut (minyak), Tambakboyo (minyak), Ubadari (migas), Mako (gas), Wasambo (gas), Manpatu (gas).

Pada 2027, ada onstream POD Geng North-Gehem (migas), Hidayah (minyak), Anambas (migas), Langsa (migas), Gendalogandang (migas).

"Untuk gas sudah lebih kelihatan karena cadangannya besar terus juga ada potensi lainnya," tutup Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi