SINGAPURA. Perekonomian Amerika Serikat (AS) diprediksi akan mengalami hyperinflasi yang kenaikannya mendekati level inflasi di Zimbabwe. Menurut investor Mark Faber, kondisi tersebut disebabkan the Federal Reserve (the Fed) enggan untuk menaikkan suku bunga acuannya ke depannya. Dalam wawancara dengan Bloomberg di Hongkong, Faber mengatakan, tingkat harga akan mengalami lonjakan mendekati kenaikan di Zimbabwe. Asal tahu saja, berdasarkan data statistik Zimbabwe, tingkat inflasi di negara Afrika itu mencapai 231 juta% pada Juli lalu. “Saya yakin 100% bahwa AS akan mengalami hiperinflasi. Masalah tentang utang pemerintah kian membelit dan jika tiba saatnya, the Fed harus menaikkan suku bunga acuan. Tapi the Fed enggan melakukannya, sehingga inflasi akan terus menanjak,” jelasnya.
Hiperinflasi AS Diramal Bakal Mendekati Level Zimbabwe
SINGAPURA. Perekonomian Amerika Serikat (AS) diprediksi akan mengalami hyperinflasi yang kenaikannya mendekati level inflasi di Zimbabwe. Menurut investor Mark Faber, kondisi tersebut disebabkan the Federal Reserve (the Fed) enggan untuk menaikkan suku bunga acuannya ke depannya. Dalam wawancara dengan Bloomberg di Hongkong, Faber mengatakan, tingkat harga akan mengalami lonjakan mendekati kenaikan di Zimbabwe. Asal tahu saja, berdasarkan data statistik Zimbabwe, tingkat inflasi di negara Afrika itu mencapai 231 juta% pada Juli lalu. “Saya yakin 100% bahwa AS akan mengalami hiperinflasi. Masalah tentang utang pemerintah kian membelit dan jika tiba saatnya, the Fed harus menaikkan suku bunga acuan. Tapi the Fed enggan melakukannya, sehingga inflasi akan terus menanjak,” jelasnya.