Hipertensi Jadi Penyebab Kematian Nomor Satu, Cegah dengan Mengurangi Garam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Hipertensi masih menjadi salah satu penyebab kematian nomor satu di dunia. Di masa pandemi, angka kematian tertinggi berasal dari pasien dengan komorbid hipertensi.

Salah satu cara  mencegah hipertensi adalah dengan mengurangi konsumsi garam dan menggantikannya dengan glumatat atau lebih dikenal dengan nama MSG (monosodiumglutamat).

Dokter Spesialis Gizi Klinik, Yohan Samudra mengatakan, jumlah maksimum garam yang boleh dikonsumsi yaitu satu sendok teh sehari atau sekitar 2.000-2.300 mg natrium. Menurutnya, glutamat bisa menggantikan peran garam dalam makanan.


“Glutamat itu ada di MSG. 1 gram MSG itu mengandung 133 mg natrium sedangkan garam mengandung 400 mg natrium. Karena itu, jauh lebih baik menggunakan MSG dibandingkan garam dan bisa mencegah penyakit hipertensi,” kata Yohan, dalam keterangannya, Rabu (21/6).  

Menurut Yohan, semua stigma buruk terkait MSG sudah dibantah dengan penelitian. Tapi, . “Berapa banyak sebenarnya yang dikatakan aman untuk menggunakan MSG? Tentunya dengan takaran secukupnya karena kalau terlalu banyak akan membuat rasa makanan tidak enak,” jelas Yohan.

Yohan mengungkapkan bahaya lain dari konsumsi garam adalah serangan jantung hingga stroke. Jumlah garam yang berlebihan akan menyebabkan pembuluh darah kaku. Sehingga aliran darah susah untuk lewat dan berpotensi membuat pembuluh darah pecah.

Baca Juga: 14 Ciri-Ciri Darah Tinggi Parah, Salah Satunya Ada Darah dalam Urine

Dalam jangka panjang, kata Yohan, risiko penyakit dari konsumsi garam yang berlebihan adalah gagal ginjal akut. Yohan meminta konsumen untuk hati-hati dalam mengonsumsi makanan dengan kandungan garam tersembunyi.

Psikolog Klinis Nia Paramita mengungkapkan, kaum perempuan lebih sering mengalami depresi dibandingkan laki-laki. Stres menjadi salah satu penyebab terjadinya depresi.

Menurut dia, makanan bisa membantu mengurangi stres yang dialami ibu. Contohnya, apabila sudah terdiagnosis sakit lambung jangan mengonsumsi makanan yang kecut dan pedas. Apabila mempunyai penyakit hipertensi maka jangan goda tubuh dengan konsumsi garam. Head of Public Relations Department  PT Ajinomoto Indonesia, Grant Senjaya  mengatakan pentingnya pemahaman kepada masyarakat luas mengenai diet garam. "Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian