Hipmi berharap tak ada perubahan besar dalam Kabinet Indonesia Maju



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengomentari isu kocok ulang atau reshuffle kabinet. Hipmi berharap tak ada perubahan besar dalam jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju. Tujuannya agar kerja kabinet dapat berjalan lebih bersinergi.

"Mudah-mudaham tidak banyak pos-pos yang diganti supaya bisa lebih fokus teamwork-nya bekerja," ujar Wakil Ketua Umum Hipmi Anggawira saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (14/4).

Meski begitu Anggawira bilang reshuffle merupakan hak prerogatif dari presiden. Ia berharap bila ada perubahan jajaran menteri dapat memberikan akselerasi cepat bagi pemerintahan saat ini.


Sementara itu, perubahan nomenklatur dalam Kabinet Indonesia Maju dinilai sudah tepat. Terutama dengan berdirinya Kementerian Investasi.

Baca Juga: Isu reshuffle kabinet mencuat, apa kata pengusaha?

Kementerian Investasi disebutkan sebagai langkah lanjutan dari Undang Undang nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Koordinasi investasi yang saat ini dilakukan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dinilai lebih berat.

"Kementerian Investasi menjawab tantangan dan perkembamgan yang terjadi seperti implementasi UU Cipta Kerja," terang Anggawira.

Sementara sosok menteri yang disebut tepat mengisi pos tersebut adalah Mantan Ketua Hipmi yang saat ini menjabat sebagai Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Sehingga, ia akan bisa melanjutkan kerja yang telah dilakukan sebelumnya.

Sebagai informasi, sebelumnya DPR telah menyepakati perubahan nomenklatur kementerian yang diajukam oleh Presiden Joko Widodo. 

Antara lain adalah peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi serta pembentukan Kementerian Investasi.

Selanjutnya: Ada perubahan nomenklatur, Jokowi bakal lantik menteri baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi