KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam kondisi global yang kurang baik, apalagi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dipangkas menjadi hanya 3,5% dari awalnya 3,7%, dunia usaha membutuhkan insentif tambahan agar roda perekonomian bisa tetap bergerak. "Misalnya di insentif tarif, pengenaan maupun objek, termasuk Tax allowance maupun Tax Holiday," jelas Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Tax Center Ajib Hamdani saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (23/1). Sehingga pemerintah harus jeli dalam melihat keseimbangan. Menjadikan pajak sebagai insentif fiskal untuk mendorong perekonomian, di sisi lain tetap aman dalam menopang penerimaan di Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).
Hipmi: Dunia usaha butuh insentif di tengah ekonomi global yang melambat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam kondisi global yang kurang baik, apalagi proyeksi pertumbuhan ekonomi global dipangkas menjadi hanya 3,5% dari awalnya 3,7%, dunia usaha membutuhkan insentif tambahan agar roda perekonomian bisa tetap bergerak. "Misalnya di insentif tarif, pengenaan maupun objek, termasuk Tax allowance maupun Tax Holiday," jelas Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Tax Center Ajib Hamdani saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (23/1). Sehingga pemerintah harus jeli dalam melihat keseimbangan. Menjadikan pajak sebagai insentif fiskal untuk mendorong perekonomian, di sisi lain tetap aman dalam menopang penerimaan di Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN).