JAKARTA. Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari mengatakan bencana yang terus melanda Indonesia beberapa bulan terakhir menganggu aktivitas bisnis para pengusaha. Bencana letusan Gunung Kelud, juga berpotensi menganggu pertumbuhan atau aktivitas para pengusaha. "Bencana ini memang sangat berdampak pada aktivitas usaha kita. Apalagi teman-teman pengusaha yang berada di lokasi bencana. Namun kita tidak boleh menyerah pada alam. Kita prihatin banyak teman kita yang terkena dampak bencana," ujar pria yang akrap disapa Okto ini, di Istana Negara, Jumat (14/2). Ia mengatakan, Hipmi merespons bencana ini bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk merespon bencana. Sementara untuk mencengah terganggunya aktivitas bisnis yang lebih luas, pihaknya melakukan pencegahan dengan membuat simulasi agar bila suatu daerah yang produktif secara ekonomi terkena bencana bisa dicegah kerusakan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah bekerjasama dengan perbankan. Hipmi meminta agar perbankan nasional memberikan kemudahan-kemudahan kepada para pengusaha di daerah yang terkena dampak bencana. "Jadi kita berkoordinasi dengan perbankan nasional untuk memberikan kemudahan-kemudahan. Nah itu biasanya diteruskan oleh perbankan ke perbankan daerah. Jadi antar institusi kita bekerjasamanya," terangnya. Selain itu, anggota Hipmi yang tersebar di seluruh Indoneisa juga memberikan bermacam-macam bantuan untuk mendukung aktivitas usaha para pengusaha di daerah yang terkena dampak bencana.
Hipmi: Letusan Kelud ganggu aktivitas bisnis
JAKARTA. Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari mengatakan bencana yang terus melanda Indonesia beberapa bulan terakhir menganggu aktivitas bisnis para pengusaha. Bencana letusan Gunung Kelud, juga berpotensi menganggu pertumbuhan atau aktivitas para pengusaha. "Bencana ini memang sangat berdampak pada aktivitas usaha kita. Apalagi teman-teman pengusaha yang berada di lokasi bencana. Namun kita tidak boleh menyerah pada alam. Kita prihatin banyak teman kita yang terkena dampak bencana," ujar pria yang akrap disapa Okto ini, di Istana Negara, Jumat (14/2). Ia mengatakan, Hipmi merespons bencana ini bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk merespon bencana. Sementara untuk mencengah terganggunya aktivitas bisnis yang lebih luas, pihaknya melakukan pencegahan dengan membuat simulasi agar bila suatu daerah yang produktif secara ekonomi terkena bencana bisa dicegah kerusakan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah bekerjasama dengan perbankan. Hipmi meminta agar perbankan nasional memberikan kemudahan-kemudahan kepada para pengusaha di daerah yang terkena dampak bencana. "Jadi kita berkoordinasi dengan perbankan nasional untuk memberikan kemudahan-kemudahan. Nah itu biasanya diteruskan oleh perbankan ke perbankan daerah. Jadi antar institusi kita bekerjasamanya," terangnya. Selain itu, anggota Hipmi yang tersebar di seluruh Indoneisa juga memberikan bermacam-macam bantuan untuk mendukung aktivitas usaha para pengusaha di daerah yang terkena dampak bencana.